2 Petrus 1: 2
Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan
Allah dan akan Yesus, Tuhan kita.
Bacaan
Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu5[/kitab]; [kitab]Wahyu11[/kitab]; [kitab]Nehem1-3[/kitab]
Pernah nggak sih kamu sakit hati karena dihianati atau kesepian
karena tertolak? Kalau kamu pernah terluka, kamu akan menyadari betapa
berharganya sebuah kasih. Baru-baru ini aku berhadapan dengan seorang wanita lucu,
yang membuatku malu karena bertindak dramatis hanya untuk menyampaikan kabar
gembira. Tapi tindakannya membuatku terluka dan kesal. Aku pun meminta Tuhan
untuk menunjukkan apa yang harus aku lakukan, Dia berbisik, “Mengasihi, Nak. Aku mau kamu belajar soal kasih karunia.”
Tuhan mengingatkan aku soal masa-masa dimana Dia memberiku
kasih karunia saat tak seorang manusia pun yang punya kemampuan untuk
mengampuni dan mengasihi. Aku ingat ketika seorang diaken gereja bergabung
dalam sebuah kampanye untuk memisahkan gereja kami. Tujuannya adalah supaya
suamiku mundur sebagai pendeta. Kami cukup mengenal mereka sebagai ‘gereja
penyantap pendeta’ di kota kami. Karena para pendeta mereka hanya bisa bertahan dalam waktu singkat saja.
Russ, suamiku memang sudah memimpin gereja dalam waktu yang cukup lama dibandingkan dengan pendeta-pendeta gereja itu selama 5 0 tahun
belakangan ini. Itu mungkin waktunya
bagi kami untuk pergi! Tapi kami berpikir kalau pelayanan ini masih baru
dimulai dan kami bahkan sudah merencanakan akan berada di gereja ini dalam jangka waktu yang panjang.
Tapi rasa sakit hatiku kepadanya berubah menjadi kasih dalam
suatu hari yang tak terduga. Kebetulan dia dan keluarganya memiliki sebuah
perusahaan di kota. Mereka juga punya kendaraan yang mudah dikenali. Suatu hari
setelah kami keluar dari gereja, kami melewati rumah sakit dan melihat salah
satu truk mereka di tempat parkir. Hal pertama yang aku lakukan adalah berdoa.
Kemudian aku berpikir, “Apakah mereka butuh seseorang untuk berdoa buat mereka?”
Siapa yang mereka antar ke rumah sakit padahalkan dia pendeta?” Aku pun turut
prihatin dan Russ menjelaskan truk itu ada di sana karena perusahaan mereka
bekerja sama dengan pihak rumah sakit. Jadi, keberadaan truk itu bukan karena salah satu anggota keluarganya sakit.
Aku pun merasa cukup lega. Aku merasa itulah bentuk kasih
Tuhan yang kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari kita. Aku benar-benar
peduli dengan mereka. Aku mengasihi mereka terlepas dari apa yang sudah mereka
lakukan kepada kami. Aku berdoa untuk mereka. Aku sama sekali tidak membual
atau menyombongkan diri. Tapi ini benar-benar aku alami. Aku haya merasa ada
banyak hal indah yang terjadi di dalam hatiku. Aku tidak merasa kekurangan
kasih karunia. Tapi semuanya disediakan Tuhan.
Aku diingatkan akan firman Tuhan yang berkata bahwa Dia sudah mengenal dan memilih kita sesuai dengan rencana-Nya, dan kita sudah dikuduskan oleh Roh-Nya, supaya kita taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. (1 Petrus 1: 2 ). Karena itulah sudah sepatutnya kita senantiasa dilingkupi dengan kasih karunia dan damai sejahtera.
Kasih karunia Tuhan memampukan kita mengasihi dan mengampuni sekalipun
terluka