Ayo Berbuat Baik! Karena ini adalah Kesempatan Tuk Bagikan Kasih Yesus Kepada Orang Lain
Kalangan Sendiri

Ayo Berbuat Baik! Karena ini adalah Kesempatan Tuk Bagikan Kasih Yesus Kepada Orang Lain

Budhi Marpaung Official Writer
      2945

Ibrani 13:1-2

Peliharalah kasih persaudaraan! Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat.

Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]mazmu147[/kitab]; [kitab]wahyu3[/kitab]; [kitab]0ezra5-6[/kitab]

Karena ngeri dengan apa yang baru saja kulakukan, aku menggenggam tanganku di atas mulut, terengah tak percaya. Bagaimana aku bisa melakukan sesuatu yang begitu bodoh? Niat baikku untuk membagikan kasih Yesus baru saja berubah menjadi bencana dengan konsekuensi yang berpotensi meledak. Mudah-mudahan, orang malang itu akan melupakan di mana aku tinggal, sebelum kejadian tersebut memakan korbannya.

Setahun sebelumnya, aku telah jatuh cinta pada Yesus dan memutuskan bahwa aku ingin memanfaatkan setiap kesempatan yang Tuhan berikan untuk mengajar anak-anak prasekolahku untuk melihat setiap laki-laki, perempuan, dan anak yang melintasi jalan kita, sebagai janji ilahi yang diatur oleh Tuhan secara pribadi, sehingga kita bisa berbagi kasih Yesus.

Suatu pagi yang panas terik, saat kami menuju petualangan seharian penuh, kami melihat bahwa lingkungan kami telah menyewa sebuah jasa pemotong pohon untuk memangkas pohon ek berusia ratusan tahun yang mengerikan yang dapat menutupi jalan kami. Malam itu, saat kami pulang ke rumah, kelelahan karena matahari Florida yang terik, kami takjub melihat seorang pria pemangkas pohon yang masih bekerja dengan tekun, tepat di depan jalan masuk rumah kami. Beberapa anggota timnya telah menyerah dan pulang ke rumah untuk menghindari panas yang tak menyenangkan itu.


Saat kami mengosongkan mobil, anak-anak memperhatikan laki-laki tersebut dengan seksama dan menilai bahwa dia pasti sudah cukup lapar dan haus sekarang. Kami pun bergegas masuk untuk membuatkan sepiring kue dan beberapa es teh yang menyegarkan. Dengan tergesa-gesa aku menjejali beberapa kantong teh ke pembuat teh otomatis. Melihat bahwa kantong-kantong the itu tidak memiliki label, aku ingat bahwa teh generik murahan yang selalu diseduh dengan sangat tidak berasa, jadi aku pun kembali melipatgandakan jumlah kantong tehnya. Aku ingin mempersembahkan laki-laki sebuah persembahan terbaik dari kami sehingga dia akan mengalami kasih Yesus yang begitu kuat.

Bersemangat untuk memenuhi janji ilahi mereka, anak-anak pun bergegas keluar pintu dengan piring dan kendi penuh dengan cinta Yesus. Awalnya, laki-laki itu terdiam. Lalu, suaranya bergetar karena kelelahan dan emosional saat dia menceritakan bagaimana dia melewati belasan jalan dan ratusan rumah pada hari itu, dan bahkan tidak ada yang menawarinya segelas air.

Dia dengan penuh syukur memakan setengah kue dan memasukkan setengah lainnya ke dalam sakunya. Terengah-engah, dia pun menuang beberapa gelas es teh dan sisanya diisi ke dalam termosnya. Tergerak oleh perhatian anak-anak, dia pun mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya dan kembali ke pekerjaannya yang melelahkan selama sekitar satu jam, berhenti beberapa saat untuk kembali meminum teh dan memakan kue.

Berseri-seri dengan kebanggaan seorang ibu, aku mengingatkan anak-anak tentang kata-kata Yesus saat mereka melihat laki-laki itu berkemas dan pergi:

“Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.”

“Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi EngkauDan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” (Matius 25:35-40)

Ketika aku kembali ke dapur untuk bersih-bersih setelah malam pelayanan kami yang bermanfaat, aku menjadi down, ketika menyadari apa yang telah aku lakukan. Kantong teh yang aku gunakan untuk membuat "kendi penuh cinta" itu bukan kantong teh generik sama sekali! Mereka sebenarnya adalah kantong teh "cleansing" herbal ... seperti teh pencahar ... dan aku telah melipatgandakannya!

Baca juga: Franklin Graham Kutip 1 Tesalonika 5:18 di Dalam Pesan Thanksgivingnya, Apa ya Bunyinya?

Tiba-tiba kepanikanku membuat anak-anak ketakutan. Jadi, sekuat kemampuan, aku menjelaskan kesalahanku dengan menggunakan kata-kata yang bisa dimengerti anak-anak prasekolah. Anakku secara tidak sadar berkata, "Yesus berkata, 'Apa pun yang kamu lakukan terhadap yang terkecil ini, kamu melakukannya untuk Aku.' Mama, Jika itu adalah Yesus, Ia pasti akan marah kepadamu besok pagi!"

Terlepas dari pelajaran yang sangat burukku tersebut, kedua anak tertuaku telah tumbuh menjadi orang dewasa yang ramah, yang jarang kehilangan kesempatan untuk berbagi kasih tentang Yesus... dan tidak pernah minum teh buatanku.

Hak Cipta © 2010 Kathy Thomas. Digunakan dengan izin.

Karena Kebaikan yang Kamu Lakukan, Orang-orang Bisa Mengalami Kasih Yesus di Dalam Hidupnya.

Ikuti Kami