1 Timotius 6:6
Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.
Bacaan Alkitab Setahun [kitab]Mazmu2[/kitab] ; [kitab]Matiu2[/kitab] ; [kitab]Kejad3-4[/kitab]
Tanggal 1 Januari adalah hari dimana banyak resolusi untuk perbaikan diri dibuat. Sebagian besar tentang keuangan, bisnis, atau tujuan kebugaran pribadi.
Tidak ada yang salah dengan semua itu.
Bahkan Amsal 21: 5 menyatakan bahwa rencana orang yang rajin pasti mendatangkan kelimpahan.
Namun sebagai anak-anak dari Raja kita harus berhati-hati, lihat motivasi di balik setiap resolusi yang kita buat. Apakah tujuan kita itu muncul dari rasa tidak puas?
Mengatakan "Saya tidak akan puas sampai ini terjadi" berarti sama seperti berkata Allah tidak cukup bagi kita saat ini. Dan jika Tuhan tidak cukup, itu berarti kita akan berjuang untuk mencapai resolusi itu dengan kekuatan kita sendiri.
Paulus mengatakan, "Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan." Filipi 4:11
Paulus tahu siapa dia. Paulus menyadari identitasnya sebagai anak Raja. Ketika kita mengatakan kepada diri kita sendiri, "aku kurang", atau "Saya tidak cukup dengan keadaan saya saat ini", maka kita hidup di bawah hak istimewa kita. Anak yang hilang meninggalkan rumah ayahnya untuk bekerja dengan kekuatannya sendiri. Itu tidak berakhir dengan baik. Anak lainnya tinggal, tapi hidup di bawah hak istimewa yang dimilikinya karena ia sedang menunggu sesuatu yang sebenarnya ia sudah memiliki hak untuk menggunakannya.
Ingat ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. Berbeda dengan kekayaan dunia, kekayaan Allah tidak dapat diambil dari Anda. Ketika kita merasa cukup kita menempatkan diri dalam posisi siap untuk menerima berkat Tuhan.
Setelah kita tahu siapa jati diri kita di dalam Kristus, setiap resolusi harusnya kita tetapkan mengarah kepada Dia dan untuk Dia. Tidak ada yang salah dengan keinginan untuk memperbaiki situasi kita saat ini untuk kemuliaan Kerajaan Sorga. Bahkan, Allah menugaskan kita untuk pergi keluar dan melakukan pekerjaan Kerajaan-Nya. Dan ketika Dia menugaskan kita, Dia juga memperlengkapi kita dengan segala sesuatu yang kita butuhkan.
Mungkin tindakan yang baik untuk memulai tahun baru ini adalah memutuskan untuk merasa cukup.
Sebelum menetapkan setiap tujuan atau resolusi, sediakan waktu tenang dengan Bapa berterima kasih atas apa yang telah Dia lakukan. Bersyukurlah untuk Diri-Nya, siapa Anda, dan mengakui bahwa Dia adalah lebih dari cukup bagi Anda. Terlepas dari kondisi bangsa ini: dalam hutang, digoncang secara politik, mengalami teror, masalah kemiskinan, dan banyak hal lainnya ... Allah cukup bagimu. Sangat penting untuk menemukan posisi ini. Mungkin sulit pada awalnya. Ini mungkin hanya datang melalui doa dan penyembahan. Tapi Tuhan lebih suka memiliki Anda lengkap di dalam Dia tanpa sebuah resolusi dari pada Anda merasa tidak puas di dalam Dia lalu menerapkan resolusi.
Dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. ~ Mazmur 37: 4
Melalui ayat di atas, kita bisa mengenali apakah kita puas di dalam Tuhan adalah kita bisa bergembira atas kehadiran Tuhan dalam hidup kita sehingga keinginan kita akan mulai menyelaraskan dengan keinginan Tuhan.
Jadi temukanlah tempat khusus dimana kamu merasa puas, di mana Bapa dapat menunjukkan betapa lengkap dirimu di dalam Dia. Bergembiralah di jalan-Nya. Ketika kamu melakukan ini, setiap tujuan atau resolusi yang kamu tetapkan akan diberkati oleh Tuhan! (Jonathan Santiago)