Bacaan Alkitab setahun: Amsal 18; Efesus 1; Pengkhotbah 1-2
Ada ungkapan yang menyatakan bahwa lidah tak bertulang sehingga sangat mudah mengucapkan kata-kata yang salah atau tidak baik. Sering kali kita mengucapkan hal-hal yang tidak pantas, baik sengaja maupun tidak. Kata-kata merupakan wakil dari perasaan yang ingin kita ungkapkan pada oran lain. Tapi seringkali kita mengucapkan kata-kata kotor atau kasar sebagai ungkapan yang kosong dan sembrono serta tidak ada artinya. Latah, umpatan, sindiran, atau bentakan sepertinya sudah menjadi hal biasa.
Ketika kita marah dan sulit untuk mengendalikan emosi, kata-kata kasar dan tidak pantas sering terucap dari mulut kita. Apalagi jika kita sedang kesal pada pasangan kita. Tak jarang kata-kata kasar yang keluar begitu saja, ternyata menyakiti hati dan perasaan pasangan kita. Pada akhirnya kata-kata yang tajam itu meninggalkan goresan luka yang dalam dan hanya memperpanjang masalah.
Menurut Efesus 5:4 kita dilarang mengucapkan kata-kata kotor, yang tidak pantas, dan sembrono. Kata-kata tersebut tidak akan menyelesaikan masalah dengan baik, tetapi justru memicu timbulnya masalah baru. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika mengutarakan isi hati kita dengan kalimat yang lembut dan mudah dimengerti supaya tidak terjadi kesalahpahaman. Jika ingin menegur kesalahan pasangan Anda, tegurlah dengan halus supaya dia tidak tersinggung. Niscaya Anda akan mampu menyelesaikan masalah dengan baik dan komunikatif.
Mulut orang benar mengeluarkan hikmat, tetapi lidah bercabang akan dikerat.