Bacaan Alkitab setahun: Amsal 21; Efesus 4; Pengkhotbah 8-9
Artis Dinah Shore berkata, "Tidak ada situasi yang tanpa harapan, yang ada hanyalah orang-orang yang kehilangan harapan dari situasi yang ada." Hidup itu bukanlah tergantung pada situasi, melainkan tergantung pada orang yang menghadapi situasi itu. Putus asa tidak pernah akan menolong Anda atau membuat situasi menjadi lebih baik. Bila Anda tetap berpengharapan dalam keadaan yang buruk sekalipun, maka lebih besar kemungkinan bagi Anda untuk dapat mengubahnya menjadi lebih baik.
Tahun 1741 merupakan tahun yang terburuk dalam kehidupan George Frederick Handel. Operanya gagal dan perusahaan ditutup. Yang lebih buruk lagi, Ratu Caroline meninggal dunia sehingga kesempatan untuk menciptakan lagu bagi istana tertutup. Handel juga menderita stroke sejak beberapa tahun sebelumnya.
Namun pada tahun yang sama, Handel menerima sebuah sajak dari Charles Jennens. Jennens memintanya untuk membuat sajak tersebut menjadi musik yang indah. Dalam keterpurukan yang sedang dihadapinya, Handel tidak tenggelam dalam situasi sulit itu. Handel bekerja siang dan malam untuk membuat musik dari sajak itu. Ia bekerja keras selama 22 hari sehingga sering kali ia lupa makan dan tidur.
Pada waktu lagu itu selesai, Handel tahu bahwa lagu itu akan menjadi sebuah masterpiece. Pada tahun 1742, "Messiah" karya Handel dipertunjukkan untuk pertama kalinya dan menerima sambutan yang luar biasa. Kata-kata yang ditulis oleh Jennens telah memberi inspirasi musik yang hebat bagi Handel yang sedang dalam keadaan putus asa. Kata-kata dalam lagu itu begitu hidup bagi Handel.
"He was despised and rejected of men. He looked for someone to have pity on him, but there was no man. He trusted in God. God did not leave his soul in hell. I know that may redeemer liveth. Rejoice. Hallelujah!"
Tidak ada situasi yang tanpa harapan, yang ada hanyalah orang-orang yang kehilangan harapan dari situasi yang ada.