Hidup yang Dinamis
Kalangan Sendiri

Hidup yang Dinamis

Lestari99 Official Writer
      6284
Kolose 1:23
Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya.

Bacaan Alkitab setahun: Amsal 9; Yohanes 19; Kidung Agung 1-3

Kesaksian Ibu Louisa Indrawati telah memberkati begitu banyak orang. Wanita yang dicatat MURI sebagai wanita terpendek di Indonesia ini tinggi badannya tak lebih dari 70 cm. Tetapi justru karena kekurangan fisiknya itu, mukjizat Tuhan dinyatakan. Ia memiliki suami selayaknya wanita-wanita lain yang dikaruniai tubuh sempurna. Ajaibnya lagi, ia juga bisa memiliki keturunan meski membutuhkan perjuangan antara hidup dan mati.

Tahun lalu ketika saya mendengar kesaksiannya, ia berkisah tentang seputar pengalaman awalnya sesudah berjumpa Kristus secara pribadi. Juga tentang bagaimana ia menjalani kehidupannya sebagai petobat baru. Tetapi setelah setahun berselang, ada lompatan-lompatan berarti yang ia lakukan.

Jauh di dasar hatinya, ia mendengar suara Tuhan memanggilnya untuk membaktikan diri dalam ladang pelayanan. Panggilan ini awalnya ditolaknya, sebab ia sadar diri bahwa kelemahan fisiknya pasti akan menjadi penghambat utama. Sebuah penolakan yang wajar layaknya Musa atau Yeremia ketika mendapat panggilan yang sama. Ketiadaan kemampuan berbicara dan usia yang muda menjadi alasan.

Kalau Tuhan memanggil, Ia meneguhkan. Hal yang sama dialami Louisa. Berkali-kali peneguhan Tuhan ia terima, dan ia tak bisa mengelak. Akhirnya ia memutuskan untuk menjawab ‘ya'. Dari perjumpaan hidup dengan Tuhan lalu menyerahkan hidup kepada-Nya. Inilah sebuah kehidupan yang dinamis, yang saya harap menjadi ciri hidup kita semua.

Kalau Tuhan memanggil, Ia akan meneguhkan panggilan-Nya dalam hidup kita.

Ikuti Kami