Keheningan Total
Kalangan Sendiri

Keheningan Total

Lestari99 Official Writer
      6612
Mazmur 37:7
Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya.

Bacaan Alkitab setahun : Mazmur 148; Wahyu 4; Ester 1-2

Dalam suatu pertemuan yang diikuti banyak orang, seringkali yang sulit dijaga adalah ketenangan. Pemandu acara sering terlihat memohon-mohon meminta penonton yang ribut untuk hening sejenak, memberinya kesempatan bicara.

Di berbagai konser musik atau opera, kita bisa temui orang-orang yang terbiasa mendengar untuk jangka waktu cukup lama. Di sana orang-orang diam dengan sendirinya dan dengan tenang menikmati suara musik. Bahkan mungkin saja mereka lebih tenang di sana dibandingkan saat mereka di gereja.

Konser-konser musik klasik secara khusus melarang para penontonnya untuk berbicara atau membuat suara-suata tak perlu saat konser berlansung. Peraturannya adalah duduk diam dan nikmatilah musik. Orang-orang hanya boleh keluar masuk saat pergantian lagu. Haruskah sebegitu ketatnya? Ya, karena hanya dengan penuh ketenangan total, musik baru dapat dinikmati sepenuhnya.

Dalam percakapan dua orang atau lebih, prinsipnya adalah salah satu pihak berbicara, yang lain mendengarkan. Jika semua berbicara yang ada hanyalah suara bising. Hanya dalam keadaan diamlah, kita baru dapat mendengar suara-suara tertentu dengan jelas, termasuk suara Allah.

Kita suka berkata ingin melangkah dalam kehendak-Nya, untuk itu kita ingin dengar suara-Nya, tuntunan-Nya dengan jelas. Tapi karena bisingnya suara-suara dunia, seringkali suara Allah menjadi tertelan. Oleh karena itu kita perlu dengan sengaja menajamkan telinga pada suara-Nya. Saat ini mari kecilkan dulu volume suara-suara dunia, dan kita belajar mendengar suara-Nya.

Arahkanlah perhatianmu kepada didikan, dan telingamu kepada kata-kata pengetahuan.

Ikuti Kami