Membangun Komunitas yang Saling Mendukung di Lingkungan Kerja
Kalangan Sendiri

Membangun Komunitas yang Saling Mendukung di Lingkungan Kerja

Lori Official Writer
      393

Ayat Renungan: Pengkhotbah 4:9-10“Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dari jerih payah mereka. Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya!”

 

Konsep komunitas di dalam kehidupan orang Kristen bisa kita temukan melalui cara hidup gereja mula-mula di Kisah Para Rasul 2: 42-47. Semua yang mereka lakukan, mulai dari hal-hal kecil sampai hal-hal besar, dilakukan bersama-sama. Itu artinya, konsep komunitas ini bersifat holistik atau menyeluruh kepada berbagai aspek kehidupan kita, termasuk dalam pekerjaan kita.

Melalui renungan kita pagi ini, kita mau melihat lebih jauh bagaimana kita dapat menghidupkan prinsip komunitas di lingkungan kerja kita dari sudut pandang kebenaran Firman Tuhan dalam Pengkhotbah 4:9-10“Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dari jerih payah mereka. Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya!” Ayat ini mengingatkan kita bahwa kita tidak dirancang untuk hidup sendiri. Kita butuh orang lain untuk bertumbuh, berkembang dan saling mendukung ketika hidup sedang dalam kesulitan.

Di lingkungan kerja, membangun komunitas merupakan salah satu langkah strategis yang perlu dihadirkan. Banyak orang berpendapat, "Bekerja tidak perlu terlalu ramah atau terlalu terbuka kepada semua orang, karena tidak semua rekan kerja itu tulus." Memang, realitanya kita sering mendengar bahwa dunia kerja penuh dengan gesekan. Namun, pernahkah kita menyadari bahwa banyak konflik ini terjadi karena kita belum mulai membangun komunitas yang saling mendukung di antara sesama pekerja?

Kita bisa mengubah lingkungan pekerjaan yang paling buruk sekalipun, jika kita mau mulai membangun kebiasaan baru seperti yang dilakukan anggota gereja mula-mula. Apa saja kebiasaan itu dan bagaimana kita memulainya?

Pertama, bangun hubungan yang baik. Di tempat kerja, kita bertemu berbagai macam orang. Meski tidak mungkin akrab dengan semua orang, kita bisa membangun hubungan lebih dekat dengan pendekatan sederhana, seperti makan bersama, mengobrol, berbagi cerita, atau bermain games di waktu luang. Roma 12:18 mengingatkan, “Sedapat-dapatnya, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang.” Hubungan baik adalah dasar komunitas yang saling mendukung.

Kedua, bangun kebiasaan baru yang positif. Kita bisa menjadi pengaruh positif di tempat kerja melalui kebiasaan baik, seperti berdoa sebelum bekerja atau berbagi kisah inspiratif. 1 Tesalonika 5:11 mengajarkan, “Saling menasihati dan membangunlah satu sama lain.” Kebiasaan ini menciptakan atmosfer kerja yang harmonis dan penuh dukungan.

Percayalah, kedekatan dengan rekan kerja akan menumbuhkan keterbukaan, kepercayaan, dan dukungan satu sama lain. Saat komunitas yang kuat terbentuk, konflik berkurang, dan kita bisa lebih fokus mencapai keberhasilan bersama.

Jadi saudara, bagaimana Anda membangun komunitas yang mendukung di tempat kerja? Bagikan pengalaman Anda dan jadilah inspirasi bagi orang lain!

Ikuti Kami