Bertanggung Jawab Atas Hidup
Kalangan Sendiri

Bertanggung Jawab Atas Hidup

Lori Official Writer
      410

Ayat Renungan: Efesus 5: 15 - “Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.”

 

Tahukah Anda bahwa ada satu kemampuan terbesar yang Tuhan berikan kepada kita? Itu adalah kemampuan bertanggung jawab atas hidup kita masing-masing. Tanggung jawab ini adalah kemampuan kita untuk menanggapi setiap situasi dalam kehidupan. Cara kita menanggapinya akan sangat mempengaruhi arah dan kualitas hidup kita ke depan.

Tetapi kita pasti sering mendengar orang berkata, “Kalau bukan karena dia aku pasti sudah menikah dan bahagia.” Atau, “Kalau masalah ini tidak terjadi, aku pasti sudah dipromosikan di kantor.” “Itu bukan salah saya, tetapi kenapa saya yang harus disalahkan?” Ya, kita akan banyak menemukan keadaan dimana seseorang atau sesuatu telah mendatangkan dampak buruk dalam hidup kita. Sehingga muncul budaya untuk menyalahkan dan mulai melepas ataupun mengabaikan tanggung jawab mereka dengan berkata, “Aku tidak bertanggung jawab atas itu semua. Itu bukan salahku.”

Budaya ini sangat bertentangan dengan apa kata Alkitab tentang bagaimana kita hidup, “Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.” (Efesus 5: 15)

Tuhan mau kita berhenti menyalahkan keadaan atau orang lain atas yang terjadi dalam hidup kita dan mulai mengambil tanggung jawab untuk mencapai tujuan kita sesuai dengan yang telah ditetapkan Tuhan selama masih ada waktu. Karena jika kita ingin membuat perbedaan, kita sebagai orang percaya harus hidup dengan cara yang berbeda dengan dunia. Sekalipun orang lain menyebabkan hidup kita menjadi lebih sulit, mari memakainya sebagai kesempatan menunjukkan kemampuan kita untuk membuat segala keadaan menjadi lebih baik.

Sebagai orang-orang yang diberikan kebebasan untuk menjalani kehidupan, apakah kita lebih sering menyalahkan orang lain atas yang terjadi dalam hidup kita? Atau kita mulai bertanggung jawab untuk mengubah keadaan buruk dengan fokus kepada apa yang bisa kita lakukan dan usahakan? Mari belajar memikul beban kita dengan penuh tanggung jawab (Galatia 6:5).

 

Doa: “Tuhan, ajari aku untuk berhenti menyalahkan orang lain dan keadaan atas segala yang terjadi dalam hidupku. Berikan aku hikmat dan keberanian untuk mengambil tanggung jawab atas hidupku, sehingga aku dapat menggunakan setiap kesempatan untuk bertumbuh dan menjadi seperti apa yang Engkau rancangkan. Amin.”

Ikuti Kami