Ayat Renungan: Yeremia 22: 3 – “Lakukanlah keadilan dan kebenaran, lepaskanlah dari tangan pemerasnya orang yang dirampas haknya, janganlah engkau menindas dan janganlah engkau memperlakukan orang asing, yatim dan janda dengan keras, dan janganlah engkau menumpahkan darah orang yang tak bersalah di tempat ini!”
Dalam Yeremia 22, Tuhan memberikan gambaran jelas tentang kualifikasi seorang pemimpin yang baik. Pemimpin yang berkenan di hadapan-Nya adalah mereka yang berlaku adil dan benar, melindungi yang lemah, dan membela hak mereka yang tertindas — termasuk orang asing, anak yatim, dan janda.
Melalui perantara Yeremia, Tuhan menyampaikan: “Lakukanlah keadilan dan kebenaran, lepaskanlah dari tangan pemerasnya orang yang dirampas haknya, janganlah engkau menindas dan janganlah engkau memperlakukan orang asing, yatim dan janda dengan keras, dan janganlah engkau menumpahkan darah orang yang tak bersalah di tempat ini!” (Yeremia 22: 3)
Tuhan menghendaki para pemimpin menjadi gembala bagi rakyat yang dipimpinnya. Artinya, mereka harus menjadi contoh kebenaran dan keadilan bagi rakyatnya. Ini adalah standar yang Tuhan tetapkan karena seperti disampaikan Paulus dalam Roma 13: 1 bahwa setiap pemimpin terpilih berasal dari Tuhan. Kita mungkin berpikir, bagaimana dengan pemimpin yang bukan orang Kristen atau orang percaya? Apakah juga ditentukan oleh Tuhan? Tuhan memakai setiap orang sebagai agen untuk menegakkan kebenaran-Nya.
Namun, peringatan keras juga disampaikan bagi pemimpin yang gagal menjalankan tanggung jawab ini. Tuhan berfirman bahwa jika mereka tidak mendengarkan dan melakukan perintah-Nya, kehancuran akan datang (Yeremia 22:5). Ini menunjukkan betapa seriusnya Tuhan dalam menegakkan keadilan dan kebenaran.
Mungkin kita tergoda untuk mengkritik pemimpin yang kita anggap tidak adil. Tapi, pernahkah kita bercermin? Walaupun tidak semua dipanggil menjadi pemimpin dalam jabatan, setiap kita dipanggil untuk memimpin dengan tindakan — berlaku adil, melindungi yang lemah, dan membela hak mereka yang terabaikan (Amsal 31:9; Mazmur 82:2-4).
Semakin banyak orang hidup dalam kebenaran, semakin besar belas kasihan Tuhan atas bangsa kita. Jadi, sudahkah kita memimpin dengan keadilan dalam lingkup kita, sekecil apa pun itu?
Momen Refleksi:
Apakah Anda sudah menjadi teladan dalam keadilan dan kebenaran di keluarga, pekerjaan, dan pelayanan Anda?
Lakukan satu tindakan konkrit yang menggambarkan bagaimana Anda bisa memberikan keadilan dan kebenaran bagi orang-orang lemah dan yang membutuhkan di sekitar Anda?