Ayat Renungan: Keluaran 35: 35 - “Ia telah memenuhi mereka dengan keahlian, untuk membuat segala macam pekerjaan seorang tukang, pekerjaan seorang ahli, pekerjaan seorang yang membuat tenunan yang berwarna-warna dari kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus, dan pekerjaan seorang tukang tenun, yakni sebagai pelaksana segala macam pekerjaan dan perancang segala sesuatu.”
Saat membaca bagian Keluaran 35, kita melihat betapa Tuhan bekerja dengan penuh ketepatan dan keteraturan. Setiap detail dalam pembangunan Kemah Suci Tuhan rancang sendiri. Dia memulai dengan perintah atas beberapa larangan yang harus orang Israel taati, dan memberi perintah atas hal yang mereka harus lakukan. Yang tak kalah menarik bahwa Tuhan memilih langsung orang-orang untuk berkontribusi di dalam mengerjakan rencana-Nya.
Bezaleel dan Aholiab adalah dua ahli bangunan yang dipilih Tuhan untuk mengerjakan proyek ini (Keluaran 35: 30-33). Namun bukan saja hanya memilih, Tuhan juga memberikan mereka kemampuan untuk merancang kemah sesuai designnya Tuhan. Kita bisa membaca di bagian Keluaran 35: 35, “Ia telah memenuhi mereka dengan keahlian, untuk membuat segala macam pekerjaan seorang tukang, pekerjaan seorang ahli, pekerjaan seorang yang membuat tenunan yang berwarna-warna dari kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus, dan pekerjaan seorang tukang tenun, yakni sebagai pelaksana segala macam pekerjaan dan perancang segala sesuatu.”
Di dalam hidup kita, Tuhan juga melakukan hal yang sama. Dia mengatur segala sesuatunya dan memastikan bahwa proyek-Nya berjalan sesuai dengan master plan yang Ia buat. Karena itu Dia mendisiplin orang-orang yang akan Dia pakai serta memperlengkapi mereka dengan keahlian-keahlian yang dibutuhkan untuk mengerjakan pekerjaan-Nya. Ini bicara tentang kehendak-Nya untuk dipenuhi di dunia ini, dan Dia membutuhkan orang-orang yang bersedia berkontribusi untuk memenuhinya.
Mungkin orang-orang yang Tuhan pilih adalah Anda dan saya, tetapi kadang kita meragukan kemampuan kita. Kita merasa tidak punya bakat yang cukup, atau kita berpikir kalau kontribusi kita tidak akan berdampak. Tetapi seperti orang-orang Israel, Tuhan mau kita mendengar panggilan-Nya dan bersedia berkontribusi untuk mengerjakan apa yang menjadi rencana-Nya.
Waktu Tuhan memilih, maka Dia juga yang akan memperlengkapi kita dengan berbagai-bagai kemampuan, hikmat dan pengetahuan. Sehingga kita menjadi orang-orang yang ahli. Dan melalui Roh Kudus, kita diberikan hikmat untuk memperlengkapi pekerjaan tangan kita. Jadi, prinsipnya bahwa waktu kita mau terima panggilan Tuhan, berarti kita bersedia untuk dipakai dengan sekecil apapun bakat dan kemampuan yang kita punya. Karena kita percaya bahwa Tuhan sendiri akan menuntaskan pekerjaan-Nya dengan baik melalui kita.
Momen Refleksi:
Apakah Anda siap berkontribusi untuk rencana Tuhan? Mari berikan hidup Anda untuk dipakai dan diperlengkapi sesuai keahlian yang Dia perlukan.