Hamba yang Setia dan Dapat Dipercaya
Kalangan Sendiri

Hamba yang Setia dan Dapat Dipercaya

Lori Official Writer
      132

Ayat Renungan: 1 Korintus 4: 1-2 “Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah. Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.” 

 

Seorang pemuda melamar pekerjaan sebagai buruh tani. Ketika petani menanyakan kualifikasinya, ia menjawab, “Saya bisa tidur saat badai datang.” Jawaban itu membuat petani bingung, tetapi karena merasa tertarik, ia mempekerjakan pemuda itu. Beberapa hari kemudian, badai dahsyat menerjang di tengah malam. Petani dan istrinya terbangun dan segera memeriksa keadaan. Jendela rumah pertanian terkunci rapat, semua peralatan pertanian telah disimpan di gudang dan aman dari cuaca. Bahkan hewan ternak mereka pun tidur dengan tenang.

Mereka menemukan semuanya tertata rapi dan siap menghadapi badai. Sehingga pemuda itu tampak tidur dengan tenang di dekat perapian. Saat itupun petani memahami makna kata-kata pemuda itu: “Saya bisa tidur saat badai datang.” Karena dia melakukan pekerjaannya dengan setia dan taat saat cuaca cerah. Sehingga saat badai datang, ia tidak perlu kuatir. 

Tidak ada hal yang terlalu luar biasa yang diakukan pemuda itu - ia hanya melakukan tanggung jawabnya setiap hari dengan setia. Tetapi kesetiaan ini pada akhirnya mendatangkan kedamaian, bahkan di tengah badai sekalipun.

Di dalam kehidupan kita sehari-hari, kita bisa menjadi orang yang tidak menghargai kesetiaan. Itu bisa terjadi ketika kita mulai menganggap sepele pekerjaan yang kita kerjakan setiap hari. Namun saat kita melayani di gereja, kita berusaha terlihat sebagai pelayan Tuhan yang rajin dan setia. Sayangnya, Tuhan tidak mengukur kita dengan berapa baik kita memimpin pujian di depan mimbar, atau berapa aktif dan banyaknya pelayanan yang kita lakukan di gereja. Tetapi Tuhan mau melihat seberapa setia kita mengerjakan apa yang Tuhan sudah percayakan untuk kita lakukan setiap hari (dari Senin hingga Sabtu).

Pentingnya kesetiaan ini di sampaikan Paulus dalam 1 Korintus 4: 2, “sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah. Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.” Ia menekankan setiap orang percaya adalah seorang pengurus yang diberikan Tuhan kepercayaan untuk mengerjakan urusan-urusan-Nya.

Jadi, kita adalah hamba-hamba Kristus yang dipercayakan dengan tanggung jawab untuk mengelola apa yang Tuhan berikan. Seperti pemuda dalam cerita di atas, kita dipanggil untuk setia dalam hal-hal kecil setiap hari. Dan melalui kesetiaan ini, kita bisa merasa damai melalui segala badai kehidupan karena kita percaya Tuhan senantiasa menyertai (Mazmur 37: 5).

 

Momen Refleksi:

Mulailah dengan menuliskan satu tanggung jawab kecil yang sering Anda abaikan. Berkomitmenlah untuk mengerjakannya dengan sepenuh hati sebagai bentuk tanggung jawab kita kepada Tuhan.

Ikuti Kami