Merasa Tak Layak, Suara Tuhan atau Intimidasi si Iblis?
Kalangan Sendiri

Merasa Tak Layak, Suara Tuhan atau Intimidasi si Iblis?

Lori Official Writer
      3555

Yohanes 17: 23

Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.

 

 

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 26; Matius 26; Keluaran 1-2

Saya duduk di seberang meja seorang pria yang saya pilih untuk menghabiskan sisa hidup saya. Kami sedang jatuh cinta. Tapi seperti kata pepatah, “Kadang cinta saja tidak cukup.”

Dalam kasus ini, masalahnya adalah pria yang luar biasa, baik hati dan penuh perhatian ini tidak satu keyakinan dengan saya.

“Linda,” katanya. “Yang saya lihat di gereja hanyalah sekelompok orang yang berusaha menjadi sempurna, walaupun mereka tahu mereka tidak akan bisa.”

Perbedaan keyakinan diantara kami menjadi sangat jelas dan menyakitkan. Saya mendapati diri saya mati-matian berjuang untuk menemukan kata-kata yang bisa menyatukan jurang pemisah di antara kami. Masalahnya adalah saya sering menemukan diri saya sepakat dengan pikiran Ken. Dia punya kemampuan luar biasa untuk mengutarakan hal-hal yang membuat saya merasa frustrasi akan kehidupan kekristenan.

Walaupun gereja yang saya hadiri sangat baik, tetapi saya menemukan banyak jemaat yang persis sama seperti yang dia gambarkan. Saya tidak pernah merasa nyaman berada di gereja-gereja tersebut. Mungkin karena saya tidak pernah merasa mudah untuk menyembunyikan banyak kesalahan dan kegagalan saya. Syukurlah, saya sudah menemukan keluarga gereja yang mampu merangkul saya.

Tapi saya paham apa yang dimaksud oleh Ken. Kata-katanya menghancurkan hati saya, bukan hanya karena hal itu berarti bahwa hubungan kami kemungkinan besar tidak berhasil, tetapi karena kesannya akan arti menjadi percaya kepada Yesus tidak sesuai dengan kebenaran.

Saya sering berpikir bahwa kata-kata di Patung Liberty kami akan menjadi tulisan yang paling sempurna di atas pintu gereja. “Berikan aku lelahmu, kemalanganmu, kerumunanmu yang ingin bernafas lega.”

Kabar baik dari injil adalah bahwa kita adalah makhluk yang sangat rapuh dan cacat tanpa harapan. Tetapi Juruslamat kita menyambut kita dengan tangan terbuka dan menerima kita apa adanya.

Bagaimana Ken dan orang lain seperti dia bisa berpikir akan makna yang berbeda tentang injil?

Saya teringat dengan kata-kata Paulus kepada jemaat di Galatia. Katanya, “Jadi bagaimana sekarang, apakah Ia yang menganugerahkan Roh kepada kamu dengan berlimpah-limpah dan yang melakukan mujizat di antara kamu, berbuat demikian karena kamu melakukan hukum Taurat atau karena kamu percaya kepada pemberitaan Injil?” (Galatia 3: 5)

 

Baca Juga:

Asal Dari Kekhawatiran dan Cara Mengatasinya

Hidup Ini Terlalu Singkat Dijalani Dengan Penyesalan

 

Saat kita menyerahkan hidup kita kepada Kristus, Dia membuat kita lebih baik. Tetapi seperti yang sering dikatakan oleh pendeta saya, “Dia membuat kita lebih baik dari sebelumnya, tidak lebih baik dari orang lain.”

Saat salah satu rekan kerja saya mengundurkan diri dari pekerjaannya dan pindah ke luar kota, dia meninggalkan saya dengan anjingnya yang terlihat seperti Benji besar. Dia adalah menjadi magnet bagi saya. Saya jadi punya banyak kesempatan untuk membagikan tentang injil dan Yesus kepada tetangga saya.

Tapi saya menemukan diri saya merasa seperti tidak bisa melakukan hal itu karena banyak ketidaksepurnaan saya. Saya bukan orang yang sempurna.

Saat saya bergumul dengan hal ini, pendeta saya menyampaikan khotbah yang luar biasa. “Itu perkataan si iblis. Tuhan tidak pernah membuat kita merasa seperti harus menjadi orang yang sempurna supaya layak membagikan injil,” katanya.

Mendengar hal itu, saya mulai merasa rileks. Ini bukan tentang meyakinkan tetangga saya betapa hebatnya saya karena menjadi orang Kristen, tapi ini tentang membantu mereka memahami betapa indahnya Yesus. Begitu luar biasa sampai-sampai orang seperti saya diadopsi ke dalam keluarga kerajaan Allah.

 

Mari berdoa:

Tuhan tolong aku, tolong kami, untuk mengingat bahwa injil bukan tentang Yesus mati untuk membuat kami sempurna. Tetapi Dia mati untuk membebaskan kami dari dosa, dari rasa sakit dan dari kehidupan yang tidak mengenal kasih Tuhan. 

Terima kasih atas kasihMu Tuhan. Di dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin

 

Hak cipta Linda Vulcano, disadur dari CBN

 


 

Anda diberkati dengan renungan harian kami? Mari dukung kami untuk terus memberkati lebih banyak orang melalui konten-konten terbaik di website ini.

Yuk bergabung jadi mitra Jawaban.com hari ini.

 

DAFTAR

Ikuti Kami