Mazmur 119: 32
Aku akan mengikuti petunjuk perintah-perintah-Mu, sebab Engkau melapangkan hatiku.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 25; Matius 25; Kejadian 49-50
Bagaimana jika hari ini, di tengah hari yang cerah atau di malam ini di bawah bintang-bintang, Tuhan menempatkan Anda di depan sebuah kesempatan untuk sebuah petualangan dalam iman dengan Dia? Apakah Anda siap? Siap untuk mengikat tali sepatu Anda, melangkah menuju pintu dan mengikut Dia?
Kenapa kita menghindar dari pintu terbuka, dari petualangan iman yang baru? Kenapa kita membiarkan kesempatan demi kesempatan berlalu begitu saja, walaupun kita merasakan dorongan keinginan dan daya tarik di hati kita untuk merespon hal itu? Apa yang menahan kita melakukannya?
Saya pikir ada banyak dari kita yang terbeban dan tertawan di masa lalu kita sehingga menghalangi kita melangkah dalam tujuan Tuhan dari ini. Menyedihkan sekali! Kita kehilangan ‘hari ini’ karena hari kemarin. Hidup terus berjalan dan usia terus maju sementara kita tetap terperosok dalam keraguan, ketakutan dan kekuatiran.
Pernahkah Anda bertemu dengan seseorang yang lebih tua, yang sekarang secara fisik tidak bisa bekerja atau bepergian, yang hanya bisa melihat kembali ke dalam penyesalan? Ini bukan cerita bahagia.
Beberapa pria yang lebih tua akan berkata: “Bertahun-tahun yang lalu saya punya kesempatabn untuk melayani Tuhan di luar negeri dan jauh di lubuk hati, saya benar-benar ingin pergi. Tapi aku punya pekerjaan yang baik, dan aku sedang menaiki tangga. Jadi aku menahan diri. Lalu kesempatan itu berlalu begitu saja dan tidak pernah kembali.”
Atau beberapa wanita yang lebih tua berkata, “Suamiku dan aku tidak bisa punya anak. Dia mau mengadopsi bayi perempuan dari China, tetapi aku takut, aku terus menunda keputusan dan kami tidak pernah melakukannya. Sekarang suamiku meninggalkan aku, dan di sini tinggal aku sendiri tanpa siapa-siapa. Pasti menyenangkan jika punya seorang anak perempuan.”
Hidup ini terlalu singkat untuk dijalani dengan penyesalan! Hidup terlalu berharga untuk menunda kesempatan yang menjanjikan bagi pelayanan kerajaan Allah.
“Aku akan mengikuti petunjuk perintah-perintah-Mu, sebab Engkau melapangkan hatiku.” (Mazmur 119: 32)
Itu yang kami inginkan. Hanya berlari dan berlari dan berlari kepada kehendak-Nya dan jalan tujuan-Nya. Dengan hati yang lempang, mata yang jernih dan harapan yang mengalir deras melalui pintu hati kita.
Tapi kita tidak bisa berlari jika kita membawa ransel di punggung kita atau tali yang menjerat kaki kita yang menghalangi kita untuk merangkul Tuhan. Siap saat Tuhan memanggil kita secara tak terduga.
Hak cipta The God Adventure oleh Terry Meeuwsen, disadur dari CBN