Matius 2:10
"Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka."
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 23; 1 Korintus 14; Ayub 25-26
Orang-orang Majus bersukacita saat melihat bintang yang membimbing mereka menuju tempat bayi Yesus berada. Sukacita yang serupa juga dirasakan oleh Maria, ibu Yesus, ia menceritakan sukacitanya itu kepada Elizabeth saudaranya, “Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku.” (Lukas 1:46-47).
Sukacita itu mereka rasakan bahkan sebelum mereka melihat Yesus. Mereka bersukacita karena tahu bahwa saat itu janji Tuhan telah digenapi, Tuhan Semesta Alam telah menjadi serupa dengan ciptaannya untuk menjangkau dan menyelamatkan manusia.
Anda bisa menemukan hiburan ditempat keramaian dan kemeriahan Natal di mall dan pusat perbelanjaan. Namun Anda hanya bisa menemukan sukacita sejati di dalam kelahiran Yesus Kristus ke dunia ini dan kematian-Nya di kayu salib. Melalui Yesus kita bisa melihat siapakah Tuhan itu, seperti apa pribadi-Nya dan bahkan Ia menunjukkan kasih-Nya kepada kita dengan rela mati di kayu salib.
Kemeriahan dan pesta Natal bukanlah alasan kita untuk bersukacita, namun kehadiran Yesus dalam hidup kita menjadi dasar utama mengapa Natal menjadi sesuatu yang patut dirayakan dan momen untuk bersukacita. Saat kita melihat bayi dalam palungan dimomen Natal ini, mari ingat bahwa itulah rupa Tuhan yang telah mengosongkan diri-Nya untuk datang kedunia menebus manusia yang berdosa. Dialah pusat perayaan kita di hari Natal.
Tanpa Yesus, Natal hanya akan menjadi sebuah perayaan yang kosong; Dan sukacita yang dirasakan hanya sukacita semu.