Ayat Renungan: Roma 10: 14-15 – “Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: “Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!””
John MacArthur, seorang pendeta senior pernah berkata “Kebanyakan orang tidak percaya kepada Yesus melalui khotbah yang mereka dengar. Mereka percaya karena pengaruh seseorang.” Pertanyaannya adalah sudahkan Anda menjadi pengaruh bagi orang lain hari ini?
Sebelum menjadi pertanyaan di atas, Anda perlu tahu bahwa di antara miliaran orang di dunia, Tuhan memilih kita menjadi saluran kasih-Nya bagi orang lain. Ini bukan secara kebetulan! Tetapi Tuhanlah yang sengaja mengutus kita dan memberikan kapasitas untuk memperkenalkan kasih Kristus kepada orang-orang di sekitar kita.
Seperti disampaikan dalam renungan kita pagi ini, “Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: “Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!”” (Roma 10: 14-15) Dimanapun dan kemanapun kita pergi, kehadiran kita dinanti-nantikan banyak orang.
Namun, pengaruh itu hanya akan terasa jika hidup kita mencerminkan kasih dan kebenaran Kristus. Yesus berkata, "Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jika kamu saling mengasihi" (Yohanes 13:35). Melalui sikap yang berbeda, kata-kata yang membangun, dan kasih yang nyata, hidup kita menjadi cerminan Kristus yang hidup.
Banyak orang percaya merasa mereka tidak memiliki kapasitas atau tanggung jawab untuk membawa orang lain kepada kasih Tuhan. Mereka berpikir, “Aku bukan pengkhotbah,” atau, “Aku tidak pandai berkata-kata.” Namun, menjadi saluran kasih Tuhan tidak selalu membutuhkan kefasihan berbicara atau kepandaian mengutip ayat. Kadang, kasih Tuhan justru dinyatakan melalui tindakan sederhana—seperti memilih untuk hadir, mendengarkan, atau menjalin pertemanan dengan tulus. Jangan remehkan dampak dari kasih yang ditunjukkan secara nyata; satu tindakan kecil bisa mengubah hidup seseorang untuk selamanya.
Kita memang tidak bertanggung jawab untuk meyakinkan orang lain untuk menerima Tuhan dalam hidupnya. Itu adalah karya Roh Kudus. Tapi kita bertanggung jawab untuk menyampaikan kabar baik — bahwa Allah begitu mengasihi dunia hingga Ia mengutus Anak-Nya untuk mati bagi dosa kita (Yohanes 3:16). Dunia, keluarga, rekan kerja, bahkan sahabat kita yang tersenyum setiap hari—mereka semua perlu tahu bahwa ada harapan sejati dalam Kristus. Sebab solusi bagi luka batin mereka tak ditemukan dalam gaji, kesenangan dunia, atau pencapaian. Hanya Kristus yang bisa memberi damai yang sejati dan keselamatan yang kekal. Jangan tunda—karena mungkin tidak ada hari esok.
Momen Refleksi:
Hari ini, mari bertanya secara pribadi “Apakah saya sudah memberikan pengaruh bagi orang lain?” Tuliskan beberapa nama orang terdekat yang Anda rindukan untuk mereka bisa mengalami kasih Tuhan dalam hidupnya. Berdoalah untuk nama-nama ini, dan mintalah supaya Tuhan membantu Anda menjadi saluran kasih-Nya atas mereka.