Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 113;Lukas 25; Hakim-Hakim 13-14
Kesetiaan bukanlah hal yang mudah untuk dilakkukan. terlebih lagi kesetiaan adalah suatu sikap yang tidak hanya untuk diucapkan, tetapi juga perlu dibuktikan.
Ada tiga penguji kesetiaan. Pertama, waktu. Seberapa lama kita bisa setia? Kedua, jarak. Kita bisa setia saat dekat, tetapi bagaimana jika kita terpisah jauh? Ketiga, keadaan. Kalau lagi senang kita akan setia. tetapi bagaimana jika dalam keadaan sulit?
Rut adalah seorang yang setia. Waktu Naomi dan keluarganya baru datang ke Moab, mereka adalah keluarga yang memiliki harta. jadi boleh dikatakan Rut menikah dengan anak dari keluarga yang lumayan berada - Alkitab tidak menyebut seberapa banyak kekayaan Naomi, tetapi ada pernyataan bahwa Naomi "pergi dengan tangan penuh" (1:21). Akan tetapi setelah Elimelekh dan kedua anaknya meninggal dunia, Naomi jatuh miskin - "tetapi dengan tangan kosong Tuhan memulangkan aku". Di sinilah kesetiaan Rut diuji dan ia berhasil. Rut tidak meninggalkan Naomi dalam "kekosongannya".
Mudah sekali untuk setia kepada orang yang banyak harta benda dan kedudukan tinggi. Sebaliknya, sulit sekali untuk setia kepada orang yang sedang jatuh atau tidak punya apa-apa lagi. Rut bisa tetap setia karena dasar kesetiaannya adalah kasih, bukan harta. Oleh sebab itu, jikalau kita mau menjadi orang yang setia, baik kepada istri atau suami, pelayanan bahkan kepada Tuhan, kita harus mengubah dasar kesetiaan kita. Biarlah kasih yang selalu menjadi alasan mengapa kita setia.
Jangan biarkan kesetiaan kita ditentukan oleh harta tetapi tentukanlah kesetiaan kita oleh kasih.