Berjalan Dalam Ketaatan
Kalangan Sendiri

Berjalan Dalam Ketaatan

Puji Astuti Official Writer
      4553

Keluaran 3:4

Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 89; Lukas 10; Yeremia 23-24

Tim Dreamworks di Hollywood telah menemukan bintang baru. Bintang baru itu diorbitkan sebagai “the Prince of Egyp”,  tapi kita sudah mengenalnya sejak lama sebagai Musa. Ceritanya penuh dengan drama, aksi dan konflik, dan telah menjadi subjek lebih dari satu film. Tetapi pada intinya, itu adalah cerita yang sangat mendasar dari satu orang yang belajar untuk mengikuti, percaya dan mentaati Allah.

Musa mengawali hidupnya dengan jalan yang berbatu. Dia hampir terbunuh pada saat lahir, tetapi diadopsi ke dalam rumah tangga keluarga Firaun. Ia dibesarkan seorang pangeran Mesir, tapi ia benar-benar anak seorang budak Ibrani. Dia tinggal di dua dunia sampai ia empat puluh tahun, kemudian memutuskan untuk member lebih banyak waktu bagi teman-teman sebangsanya... tapi yang malah menjadi bumerang. Niat Musa baik - tetapi Musa berusaha untuk melakukan apa yang dia yakini sebagai pekerjaan Tuhan dengan caranya sendiri. Apakah hal ini terdengar akrab ditelinga Anda? Dia membunuh seorang Mesir yang telah memukuli seorang Ibrani, kemudian tubuhnya dikubur dengan  pasir. Dia pikir tidak ada yang melihat, tapi kejadian itu ternyata terungkap. Mungkin dia tidak menggali cukup dalam, dan angin gurun mungkin bertiup keras sehingga jari kaki korban-nya segera mencuat keluar dari pasir!

Ketika kita mencoba untuk mengubur dosa kita dengan cara kita sendiri, hal tersebut tidak akan pernah berhasil. Dosa itu akan terus datang kembali. Kita akhirnya akan terus berbohong, terus menipu, jika kita ingin menutupi dosa-dosa kita. Kemudian takut untuk menampakkan diri kita dihadapan orang lain. Ketika dosa datang ke dalam hidup Anda maka ketakutan akan dengan cepat mengikuti. Seorang pria pernah berkata kepadaku, "Aku tidak pernah rasanya dicekat ketakutan, dilumpuhkan oleh ketakutan, sampai aku mulai selingkuh. Dikemudian hari aku hidup dalam terror dan ketakutan bahwa istriku akan mengetahui rahasia tersebut.”

Ketika Musa memukul dan membunuh orang Mesir, ia melihat ke timur dan barat ... tapi ia tidak melihat ke atas. Dia  kuatir tentang apa yang manusia bisa melihat, tetapi tidak ingat bahwa mata Allah melihat. Dihadapkan dengan dosa dan ditolak oleh rakyatnya, dia melakukan satu-satunya hal yang ia tahu, ia lari. Hingga akhirnya Musa bertemu dengan Tuhan di padang gurun, dimana dia siap untuk percaya, mentaati dan mengikuti Tuhan, saat itulah ia mulai dipakai Tuhan untuk mengubah bangsanya.

Ingatlah hal ini, jika kita belum siap untuk percaya, menaati dan mengikuti Tuhan, kita belum siap untuk digunakan oleh Tuhan, tidak peduli seberapa besar niat baik kita!

 

Ikuti Kami