Lukas 23:40-41
Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."
Bacaan Alkitab setahun:Mazmur 81; Lukas 2; Yeremia 26
Ada dua orang penjahat yang disalibkan di kiri dan kanan Yesus Kristus. Salah seorang diantara penjahat itu turut mengolok-olok dan menghujat Yesus dengan berkata, “"Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!"
Namun penjahat yang satunya, memiliki sikap hati yang berbeda dari temannya itu. Pria yang menyadari kesalahannya itu menegur penjahat yang menghujat Yesus itu, “Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."
Seharusnya kesadaran yang seperti ini ada dalam hidup orang percaya, sehingga kita menghormati dan menghargai pengorbanan yang Yesus lakukan.
Kita adalah orang yang berdosa sedangkan Yesus tidak berdosa.
Kita kotor dan Dia kudus.
Kita salah dan Dia benar.
Dia disalibkan bukan karena dosa-dosa-Nya, namun karena dosa-dosa kita. Darah-Nya yang telah tercurah itu yang membebaskan kita dari segala dosa kita. Setiap kutuk, sakit penyakit, kelemahan manusia telah ditanggung-Nya agar setiap orang yang percaya kepada-Nya dapat menerima keselamatan, kebebasan, kesehatan dan kekuatan yang baru.
Sadarkah kita bahwa kita memang selayaknya dihukum atas dosa kita? Jika Yesus sudah menanggung semua itu di kayu salib, maka sudah sepatutnya kita menghargai keselamatan yang kita terima saat ini.