2 Timotius 2:15
Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 66; Markus 16; Hosea 11-12
Ayat diatas menunjukkan bahwa Tuhan selalu bersama kita untuk menolong kita menjalani kehidupan. Ayat diatas ditulis oleh Rasul Paulus saat berada di penjara Roma. Saat itu Paulus sendiri menjalaninya dan surat tersebut adalah cara Paulus dalam meneruskan estafet kepemimpinan kepada Timotius. Suratnya tersebut merupakan surat terakhir Paulus dan dipercaya menunjukkan isi hatinya yang paling dalam dan prioritas hidupnya. Paulus ingin agar Timotius menjadi pribadi yang otentik dan berani serta berkenan dihadapan Allah.
Bagaimanakah kita bisa menjadi pribadi yang Paulus deskripsikan tersebut? Hal tersebut tidak diraih dengan menghafalkan Alkitab. Tidak juga dengan mendengarkan kotbah-kotbah para pendeta setiap hari. 1 Yohanes 4:16 berkata, “Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.”
Cara menjadi seorang pribadi yang otentik adalah dengan hidup di dalam Allah yang adalah kasih itu sendiri. Barang siapa tinggal di dalam Allah, dia tinggal dalam kehidupan yang penuh kasih. Hal tersebut bisa dicapai dengan iman. Iman berkata kepada Tuhan, “Aku percaya Engkau peduli kepadaku. Ampunilah segala dosa-dasa saya, dan bebaskan diri saya dari rasa bersalah, ketakutan dan ketidakpastian. Inilah hidupku, kuasailah hidupku dan bantu aku untuk dapat hidup sesuai dengan kebenaran-Mu.”
Menjadi pribadi yang otentik dimulai dari hubungan yang sejati dengan Allah