Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 64; Markus 14; Hosea 6-7
Sukacita Tuhan adalah kekuatan kita. Namun seringkali kita kehilangan sukacita ketika sesuatu terjadi tidak seperti yang kita harapkan.
Alkitab mencatat, Daud ketika mengembalikan Tabut Tuhan ke Yerusalem, ia menari-nari di hadapan Tuhan dengan sekuat tenaga. Daud begitu melimpah dengan sukacita sehingga ia tak dapat membendungnya lagi. Pada masa itu, kehadiran Tuhan, Allah semesta alam, didasarkan pada satu tempat, yaitu melalui Tabut Perjanjian. Namun saat ini, kehadiran Tuhan itu dinyatakan melalui diri kita. Sebuah fakta yang seharusnya bisa membuat kita melompat kegirangan ketika kita menyadarinya.
Tuhan begitu menikmati sukacita yang dapat kita ungkapkan dari dalam hati kita yang terdalam. Dalam kehidupan kita yang berbeban berat sekalipun, sukacita Ilahi bisa memenuhi hidup kita yang tak dapat Anda temukan dimanapun. Cobalah untuk berdiam diri dan temukan Tuhan yang tinggal di dalam diri Anda. Ketika Anda menemukan-Nya secara pribadi, sukacita itu mengalir dan memenuhi Anda tanpa dapat dibendung lagi.
Bersukacitalah karena Anda memiliki Tuhan dan Tuhan memiliki Anda. Komunikasi yang indah dan persekutuan pribadi Anda dengan-Nya adalah sebuah harta rahasia yang tak dapat digantikan oleh apapun juga. Kehadiran Allah dalam hidup Anda adalah sumber sukacita dan kekuatan hidup Anda. Sukacita ini bukanlah sukacita yang dikenal dunia selama ini, melainkan sukacita yang datang dari Allah melalui Roh Kudus. Sebuah sukacita yang mulia dan tidak terkatakan.
Jangan biarkan orang lain mencuri sukacita Anda. Adalah kehendak Tuhan agar Anda hidup dan bernafas dengan sukacita melimpah yang datang dari-Nya. Tinggallah di dalam Tuhan dan Tuhan di dalam Anda sehingga sukacita-Nya di dalam Anda menjadi sebuah gaya hidup dan bukan karena keadaan.
Biarkan sukacita Tuhan itu bertumbuh dan memanifestasikan dirinya dalam hidup Anda. Karena sukacita Tuhan dalam hidup Anda adalah sumber kekuatan Anda dan tidak ada satu keadaan atau satu orang pun yang bisa mengambilnya dari Anda!
Ketika Tuhan tinggal di dalam Anda dan Anda di dalam-Nya, hati yang bersuka adalah gaya hidup dan bukan karena keadaan.
Sumber : Jawaban.Com