Hadir di Tengah Keadaan Orang Lain
Kalangan Sendiri

Hadir di Tengah Keadaan Orang Lain

Lori Official Writer
      437

Ayat Renungan: Roma 12:15 “Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!”

 

Selain Yesus yang kita kenal, aktivis perdamaian asal India Mahatma Gandhi, juga dikenal karena memiliki rasa empati yang sangat tinggi terhadap kemanusiaan. Dalam otobiografinya, Gandhi bercerita tentang seorang penderita kusta yang datang ke rumahnya saat ia tinggal di Afrika Selatan. Awalnya, Gandhi hanya berniat memberikan makanan, tetapi hatinya tergerak oleh belas kasihan. “Jadi saya memberinya tempat tinggal, mengobati lukanya dan mulai merawatnya,” tulisnya. 

Tak berhenti di situ, rasa empati yang tumbuh dalam dirinya mendorongnya untuk terlibat merawat tentara yang terluka di rumah sakit selama Perang Boer. Bahkan setelah kembali ke India, dia membangun sebuah peternakan untuk membantu masyarakat miskin di daerahnya. 

Apa yang dilakukan Gandhi mengingatkan kita pada apa yang Yesus lakukan selama masa pelayanan-Nya. Yesus selalu mendekati mereka yang menderita; menyembuhkan orang kusta (Lukas 17: 11-19) dan yang buta (Lukas 18:38-41), memulihkan wanita yang pendarahan (Lukas 8: 43-48), memberi makan ribuan orang (Matius 14: 13-36), dan masih banyak lagi. Yesus adalah pribadi yang mengajarkan kita bagaimana menjadi pribadi yang memandang kebutuhan orang lain dengan penuh belas kasihan. 

Saya percaya, teladan belas kasih Yesus telah mengilhami setiap orang-orang percaya untuk bertindak dengan cara yang sama bagi orang-orang yang membutuhkan di masa ini. Sehingga kita mau hadir di tengah-tengah keadaan orang lain. Seperti disampaikan dalam Roma 12: 15, “Bersukacita dengan orang yang bersukacita dan menangis dengan orang yang menangis.” Inilah yang disebut empati! Seperti Gandhi, banyak lembaga sosial dan keagamaan membuat sebuah kegerakan untuk menunjukkan empati mereka terhadap kemanusiaan. Mereka hadir untuk merangkul anak-anak yang terluka akibat perang, memberdayakan keluarga yang hidup dalam kemiskinan, dan merawat mereka yang terasingkan karena penyakit. Belas kasihan inilah yang akhirnya membawa pemulihan dan transformasi. 

Ada banyak orang di sekitar kita yang membutuhkan belas kasihan. Dan sebagai orang-orang percaya, kita perlu ambil bagian untuk membagikan belas kasihan Tuhan atas mereka. Sebagian dari Anda saat ini mungkin ada yang bekerja di lembaga sosial atau keagamaan dan memberdayakan keluarga-keluarga, atau memberikan pendidikan dan pembinaan rohani bagi anak-anak yang membutuhkan. Atau mungkin Anda juga ikut terlibat sebagai relawan membantu saudara-saudara yang terkena musibah. Percayalah bahwa setiap keterlibatan Anda adalah wujud dari kasih Tuhan yang akan mendatangkan transformasi bagi hidup mereka. 

 

Momen Refleksi:

Di lingkungan tempat tinggal Anda, akan selalu ada orang yang paling membutuhkan. Mari hadirlah untuk mereka dengan cara-cara yang sederhana, mulai dari menjadi pendengar yang baik bagi mereka yang kesepian, mendampingi mereka yang baru saja berduka, atau mengulurkan tangan bagi mereka yang membutuhkan materi.

Ikuti Kami