Bimbingan yang Mengayomi dan Penuh Kasih
Kalangan Sendiri

Bimbingan yang Mengayomi dan Penuh Kasih

Lori Official Writer
      171

Ayat Renungan: 2 Timotius 2: 1-3“Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus. Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain. Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus.”

 

Di minggu ini, kita belajar tentang bagaimana menebar pengaruh bagi dunia melalui setiap karunia dan peluang yang Tuhan percayakan bagi setiap orang. Salah satunya adalah melalui teladan Tuhan tentang bimbingan yang mengayomi dan penuh kasih.

Kita akan melihat bagaimana Tuhan memanggil kita untuk menerapkan bimbingan ini di mulai dari lingkup yang paling kecil yaitu komunitas. Di dalam 1 Timotius 2, Rasul Paulus menunjukkan gambaran kepemimpinan yang mengayomi dan penuh kasih kepada muridnya Timotius. 

Dia memberikan gambaran hubungan mentor dan murid yang bukan hanya membangun, tetapi juga mempersiapkan Timotius untuk memuridkan dan mengajar orang lain dengan kualitas yang sama. Demikian disampaikan dalam 2 Timotius 2: 1-3“Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus. Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain. Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus.”

Paulus telah menjalankan teladan baik dari Yesus tentang prinsip mentoring yang mengayomi dan penuh kasih. Dia berinvestasi dalam hidup orang-orang muda seperti Timotius. Sekalipun itu akan memerlukan harga yang mahal, seperti menyediakan waktu reguler dan mentoring yang disiplin dan efektif. Tetapi inilah gambaran dari sebuah pemuridan yang didasarkan pada kasih.

Sebagai orang-orang percaya, kita juga mendapat panggilan yang sama seperti Paulus. Kita dipercayakan untuk menjadi mentor yang membangun orang lain dalam iman. Melalui Paulus, saya mengajak Anda untuk melihat apa saja prinsip mentoring yang sudah ia terapkan? Apa saja dari hal itu yang bisa kita terapkan di dalam membimbing orang percaya lain untuk bertumbuh di dalam Tuhan?

Anda mungkin bertanya, bagaimana saya harus memulai? Mulailah dengan berdoa. Mintalah Tuhan untuk menuntun kita kepada orang-orang yang memiliki kerinduan untuk bertumbuh dalam iman, karakter dan kehidupan mereka. Terus andalkan Roh Kudus untuk menjamah pikiran dan hati Anda. 

 

Momen Refleksi: 

Apa yang selama ini menghalangi Anda untuk bersedia menerima panggilan untuk membimbing orang lain? Mari cobalah merenungka hal ini beberapa menit ke depan dan berdoalah supaya Tuhan memberi Anda hati yang siap dipakai untuk memuridkan generasi.

Ikuti Kami