Walau Sendiri Tapi Tidak Kesepian
Kalangan Sendiri

Walau Sendiri Tapi Tidak Kesepian

Lori Official Writer
      2906

Ulangan 31: 8

Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati.

 

 

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 20; Matius 20; Kejadian 39-40

Salah satu hasil dari acara televisi harian adalah orang-orang merasa bahwa mereka mengenal Anda. Di sebuah program berjudul The 700 Club, saya salah satu presenter di sana sering berbicara tentang masalah hati kami sesame pelayan Tuhan. Saya hampir tidak pernah bertemu dengan orang baru. Sekalinya bertemu dengan orang baru, keakraban terjadi begitu saja.

Kami menerima cukup banyak surat di kantor dan sebagian besar dari mereka hidup penuh dengan rasa sakit dan ketakutan. Banyak yang menulis, “Saya belum pernah membagikan hal ini dengan siapapun sebelumnya’ atau ‘Tidak ada orang yang bisa saya ajak bicara.’

Masalah mereka berbeda-beda, tetapi benang merah dari semua itu adalah KESEPIAN. Suami istri yang pernikahannya hancur, pecandu alkohol. Korban pelecehan seksual dan kekerasan dalam rumah tangga, remaja yang depresi, orang-orang yang bermasalah dengan orientasi seksualnya. Semua orang ini terjebak dan sendirian.

Alkitab juga dipenuhi dengan orang-orang yang bergumul dengan kesepian. Kadang saat kita membaca kisah mereka, kita merasa nyaman dengan keakraban mereka dan tidak berpikir tentang keadaan mereka sesungguhnya.

Sebut saja seperti Musa. Kita pasti akan langsung berpikir tentang bagaimana Tuhan menjawab doa ibunya dan betapa diberkatinya dia karena ditemukan oleh putri Firaun dari sungai Nil. 

Tapi yakinlah dia akan dihantui dengan tanda tanya selama dia tinggal sebagai satu-satunya orang Ibrani di tengah istana Mesir. Sementara dia dibesarkan di lingkungan yang istimewa, bangsa setanah airnya menderita. Ini bicara tentang krisis identitas!

Musa adalah seorang pria tanpa identitas negara. Saat dia mencoba membela sebangsanya, dia nekad membunuh salah satu orang Mesir. Dia lalu dituntut oleh orang Mesir dan melarikan diri dari Raja Firaun ke padang gurun. Di kemudian hari, dia masih tetap dipanggil Tuhan untuk mengerjakan panggilannya. Selama masa itu, dia pasti melewati masa kesepian.

Serupa halnya dengan Yusuf. Dia dikhianati oleh saudara-saudaranya, dijual sebagai budak, dan dibawa keluar negeri. Sementara di sana secara tidak adil dia dituduh, dipenjara dan dilupakan. Dia juga pasti merasa kesepian.

Lalu ada Ester, seorang gadis muda keturunan Yahudi yang menawan. Orang tuanya sudah meninggal. Pamannya Mordekai mengadopsi dia lalu tiba-tiba dibawa ke istana sebagai permaisuri untuk raja yang egois. Walaupun dia mengenal raja sebagai orang yang baik, namun dia tidak diberi jaminan. Untuk hal ini, dia juga pasti merasa kesepian.

Semua tokoh Alkitab ini melalui masa kesepian yang sama. Tapi mereka punya sifat yang mirip. Mereka melayani Tuhan yang besar dan perkasa dan yang memberi mereka kenyamanan dan harapan di tengah kesepian mereka.

Apa yang Dia lakukan kepada Musa, Yusuf dan Ester, juga akan Dia lakukan atas Anda!

Mungkin hari-hari ini Anda seperti sedang berjuang sendiri atas situasi dan kondisi dalam hidup Anda. Tidak seorangpun bisa Anda andalkan. Anda merasa begitu kesepian, tetapi Tuhan ada bersama dengan Anda. 

 

Mari berdoa:

Bapa, saat aku kesepian, mudah untuk membiarkan depresi menyerang hidupku. Daripada mengasihani diri sendiri, akum au memilih untuk mengangkat suaraku untuk memujiMu. 

Penuhi aku dengan mujizatMu yang menunjukkan siapa Engkau dan besarnya kasihMu bagiku. 

Ampuni aku karena selalu mencoba untuk mencari orang lain sementara satu-satunya yang aku perlukan adalah Engkau. Engkau adalah segalanya bagiku.

 

Hak cipta Near to the Heart of God, Terry Meeuwsen, CBN

Ikuti Kami