Menari Dengan Harapan Baru !
Kalangan Sendiri

Menari Dengan Harapan Baru !

Naomii Simbolon Official Writer
      2875

Yesaya 41:10

Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan

 

Bacaan Alkitab Setahun : Amsal 28; Kolose 1; 2 Tawarikh 14-15

Aku mencium suamiku untuk berpamitan. Dan dengan tongkat putih di tanganku, aku menoleh ke arah petugas yang berada di belakang meja bandara.

"Aku akan bepergian sendiri," kataku.

Bepergian adalah salah satu hal favorit yang aku lakukan. Tapi, kali ini aku nggak akan pergi menjadi pembicara atau mengunjungi teman, melainkan pergi ke Christian writer's conference menjadi peserta.

Dan hari pertama, ketika aku berencana untuk pergi ke acara tersebut, lokakarya dan sesi networking menjadi satu tantangan yang terus menerus merangkak naik, aku nggak bisa melihat sekelilingku, dan gimana aku bermanuver dari sesi ke sesi di hotel besar itu.

Di ruang hati terdalam, kekuatiran mencoba masuk. Tetapi Firman Allah dalam Mazmur 119:105 membungkam kekuatiran apapun.

"Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku."

Betapa manisnya kata-kata itu dan sangat meyakinkan janjiNya.

Aku nggak perlu tahu gimana Dia akan memimpinku, tapi aku cuma perlu tahu bahwa Dia akan melakukannya.

WaktuNya akan selalu tepat dan jalanNya sempurna.

Di akhir sesi, aku pun meraih tongkat putihku dan entah dari mana, aku mendengar suara yang lembut, " Janet, bisakah aku membantumu ke kelas selanjutnya?"

Wajahku pun berseri dengan rasa terimakasih. Dimana pun aku berada, suara lembut yang sama dari Lisa, seorang teman dan juga malaikat yang datang pada waktu yang tepat.

Seperti hidup, selama konferensi kehidupan, harta karun kerap sekali dibawa oleh sebuah tantangan atau sebuah cobaan. Itu benar, kesulitanlah yang akhirnya membuka mataku untuk melihat apa welah asih itu.

Saat-saat sulitlah yang memberiku sekilas gambaran wajah dari sebuah kebaikan. Dan saat-saat ketidakpastianlah yang mengungkapkan kepastian pada penyediaan Allah.

Ketika hidupku tidak diganggu oleh cobaan, maka aku akan buta terhadap kasih Tuhan, buta terhadap kebaikan yang sering sekali memiliki sayap.

Dan sayangnya, aku tuli terhadap suara Tuhan yang membisikkan jalanNya.

Semua itu bisa berubah. Dengan ucapan syukur, menyinari jiwaku dan semangat ucapan syukur itu memenuhi hatiku, dan kepercayaan diri mulai mengalir.

Kepastian pun terus berulang, Tuhan berjalan di depanku, membimbing, menunjukkan dan melindungi.

Saat menggunakan tongkat putih untuk menavigasi kehidupan, kita mungkin bisa saja kehilangan arah. Sakit hati mungkin menggetarkan indera kita.

Kekecewaan mungkin membawa kesuraman. Dan krisis keuangan bisa menggelapkan hari-hati kita. Tapi, Tuhan akan mengirim malaikat untuk mendorong kita dan menunjukkan firmanNya :

"Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan"(Yesaya 41:10)

Kepastian akan firman Tuhan selalu memberi makna baru setiap pagi kepada kita. Ijinkanlah lagu baru masuk ke dalam hidupmu, dan lukislah ucapan syukur akan dunia ini, dan menarilah dengan harapan di dalam jiwamu.

 

Hak Cipta © 2012, Janet Perez Eckles, digunakan dengan izin.

 

 

Ikuti Kami