Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 7; Wahyu 13;
Nehemia 6-7
Thanksgiving adalah tentang sikap dan
respon.
Kita berbicara mengenai ucapan syukur atas
apa yang kita miliki dan harus melakukannya. Tetapi
tampaknya, semakin banyak yang kita miliki, semakin kita terdorong untuk
berterima kasih kepada diri kita sendiri.
Ribuan tahun yang lalu, Musa memperingatkan bangsa
Israel tentang hal ini ketika ia berkata,
"Hati-hatilah, supaya jangan engkau
melupakan TUHAN, Allahmu, dengan tidak berpegang pada perintah, peraturan dan
ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini; dan supaya, apabila
engkau sudah makan dan kenyang, mendirikan rumah-rumah yang baik serta mendiaminya,
dan apabila lembu sapimu dan kambing dombamu bertambah banyak dan emas serta
perakmu bertambah banyak, dan segala yang ada padamu bertambah banyak, jangan
engkau tinggi hati, sehingga engkau melupakan TUHAN, Allahmu, yang membawa
engkau keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan," (Ulangan 8:11-14)
Musa juga mencatat dalam ayat
berikutnya, tentang gimana Allah memimpin bangsa Israel, "dan yang
memimpin engkau melalui padang gurun yang besar dan dahsyat itu, dengan
ular-ular yang ganas serta kalajengkingnya dan tanahnya yang gersang, yang
tidak ada air. Dia yang membuat air keluar bagimu dari gunung batu yang keras,
dan yang di padang gurun memberi engkau makan manna, yang tidak dikenal oleh
nenek moyangmu, supaya direndahkan-Nya hatimu dan dicobai-Nya engkau, hanya
untuk berbuat baik kepadamu akhirnya." (Ulangan 8:15-16)
Musa meramalkan bahwa setelah mereka memasuki Tanah
Perjanjian, mereka akan menghasilkan banyak makanan, mendapatkan rumah yang
bagus dan kekayaan. Sama seperti kita. Dia berkata,
"Maka janganlah kaukatakan dalam
hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh
kekayaan ini. Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah
yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud
meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu,
seperti sekarang ini. (Ulangan 8:17-18)
Bersyukurlah atas kemampuan kita dalam
mendapatkan apa yang kita miliki.
Berabad-abad kemudian, Nabi Hosea
berbicara kepada Tuhan, katanya,
"Ketika mereka makan rumput, maka
mereka kenyang; setelah mereka kenyang, maka hati mereka meninggi; itulah
sebabnya mereka melupakan Aku." (Hosea 13:6)
Sekarang, berabad-abad setelah Hosea,
kamu dan saya masih melihatnya dimanapun kita memandang bukan?
Bersyukur adalah sikap yang seharusnya kita pilih.
Semakin banyak yang kita miliki, kita cenderung sulit berterima kasih bahkan
kemungkinan melupakan Tuhan. Karena semua hal mendominasi perhatian kita dimana
kita harus memperhatikannya. Kita harus menjaganya, kita harus
memastikannya aman dan kita berharap bahwa tidak ada yang salah dengan itu dan
kita pun jatuh cinta kepada hal itu.
Kecuali kita berhati-hati kita akan jatuh ke
dalam pola pikir yang serupa yaitu, cuma sedikit lebih banyak.
Alih-alih berterima kasih, kita malah pergi ke mal dan
membeli banyak barang di Black Friday. Nggak cukup sampai disana, kita juga
melakukan hal yang sama di hari Kamis, kemudian para para kapitalis yang
menciptakan Black Friday memberi nama baru untuk Thanksgiving sebagai
Grey Thursday. Karena kita sudah memotong Cyber Monday
Kosa kata ini menunjukkan kegilaan gaya hidup konsumtif yang Hosea dan Musa, bahkan Allah sendiri mengutuknya.
Siapapun yang berpikir akan melihat tipuan yang dilakukan oleh para pedagang dalam mengejar uang dan materialis dalam mengejar lebih banyak barang. Kedua sikap pengejaran uang dan barang itu karena sikap yang kita pilih.
Thanksgiving sama dengan respon dan pilihan.
Ketika kita bersyukur, kita akan merasa berbahagia karena kita fokus pada apa
yang kita miliki bukan kepada apa yang tidak kita miliki. Kita merasa damai dan
puas karena kita menyadari betapa banyak yang kita miliki, mungkin melebihi
dari apa yang kita pikirkan.
Kita merasa bebas karena kita sadar bahwa kita nggak benar-benar membutuhkan semua hal yang membuat kita tergoda, yang pada waktunya akan membantu kita untuk bebas dari hutang. Dan karena semua itu kita bisa bersyukur.
Bersyukur itu ibadah sebuah cahaya di dunia yang gelap. So, jadilah terang sebab dunia membutuhkanmu.
Tuhan, semoga aku selalu membawa sikap sederhana dan bersyukur. Jauhkanlah aku dari kepuasan terhadap diri sendiri atau sombong dengan apa yang kumiliki. Biarkanlah aku selalu menemukan kekayaanku di dalam-Mu. Amen.
Hak Cipta © 2014, Peter Lundell. Digunakan
dengan izin.