Kisah Blender Ini Ingatkan Jika Rohani Kita Juga Perlu Diberi Makan
Kalangan Sendiri

Kisah Blender Ini Ingatkan Jika Rohani Kita Juga Perlu Diberi Makan

Lori Official Writer
      3317

Matius 6: 33

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.


Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 26; Matius 26; Keluaran 1-2

Blender Osterizer baruku adalah hadiah dari orangtuaku. Blender yang terbungkus itu aku bawa saat pertama kali masuk ke perguruan tinggi. Dengan alat ini, aku selalu membuat minuman protein sebagai sarapanku setiap pagi.

Waktu aku dan suamiku menikah, blender itu adalah salah satu peralatan dapur yang kami punya. Aku memakai blender itu hampir setiap hari selama bertahun-tahun. Blender itu bisa berfungsi untuk menyiapkan berbagai macam menu untuk keluarga kami. Seperti membuat limun beku, milkshake, saus salad buatan sendiri, cincang kacang, wortel, bawang, seledri, menghaluskan roti atau kerupuk dan sebagainya. Blender itu sudah ada di dapur kami selama 20 tahun. Anak-anak kami juga suka belajar membuat minuman jus beku dengan blender itu.

Blender legendaris itu pun saat ini jadi bagian dari hidup anak-anak kami saat masuk ke perguruan tinggi. Kami membeli satu blender baru untuk di rumah. Saat aku melihat blender itu bersama putraku, aku berpikir sudah berapa lama benda itu bersama dengan kami. Aku ingat saat aku sedang hamil, aku bergantung sekali dengan minuman protein yang aku buat dengan blender itu.

Kehidupan berubah dan waktu bergerak dengan cepat. Walaupun kita suka diingatkan, tapi kadang kita gagal menyadarinya. Mungkin saja saat kita menyadarinya lebih awal, kita pasti akan lebih memprioritaskan hal-hal yang lebih bernilai.

Setiap hari dan tahun kita kadang mengalami kesedihan, tantangan, penghargaan, pembelajaran, pertumbuhan, persiapan dan bahkan kelelahan. Seringkali rencana dan niat baik kita ditutup-tutupi, dilupakan di bawah beban tuntutan hidup yang tak terduga. Kita tak boleh membiarkan apapun menghalangi kita untuk mengutamakan Allah. Bagaimanapun, apapun yang terjadi, kita biasanya tak lupa memberi makan tubuh fisik kita. Kalau begitu kenapa kita mengabaikan kebutuhan rohani kita?

“Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat.” (Efesus 5: 29)

Dengan cara yang sama, setiap hari aku mencari makanan dan vitamin dari minuman protein pagiku. Kita harus meraih Alkitab dan mencari Tuhan. Saat kita mewariskan tradisi kepada anak-anak kita, semoga kita, lebih dari apapun, melatih mereka untuk mencari Tuhan lebih dulu, dan menyerahkan hidup mereka kepada-Nya. Ketika anak menghabiskan waktu di hadirat-Nya, berdoa dan membaca firman-Nya, mereka akan dipelihara dan akan terus tumbuh di dalam Dia. Saat mereka meninggalkan rumah kita dan pergi, semoga anak membawa serta orang lain, yang berdiam di dalam hati mereka dan memimpin mereka dengan Roh-Nya dan mengajar mereka dengan firman-Nya. Dan semoga mereka selalu patuh pada suara-Nya. Itu adalah doaku. Dan keinginanku adalah supaya setiap hari dalam hidup mereka, mereka akan selalu mencari Dia lebih dulu, secara alami dan rutin seperti saat mereka memerlukan blender mereka di pagi hari.


Fisik yang sehat tanpa disertai rohani yang sehat, ibarat hidup yang baik namun tanpa tujuan

 

Hak cipta Sherrie Brouhard, diterjemahankan dan digunakan dengan ijin dari Cbn.com

Ikuti Kami