Rendah Hati: Semakin Dikejar, Semakin Ia Jauh
Kalangan Sendiri

Rendah Hati: Semakin Dikejar, Semakin Ia Jauh

Inta Official Writer
      5358

"Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkanNya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."

Yakobus 4:6

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 115; 1 Korintus 3; Hakim-Hakim 18-19

Kerendahan hati banyak dibahas oleh Alkitab, tetapi menjadi satu hal yang paling sulit untuk dilakukan. Kerendahan hati merupakan salah satu hikmat orang Kristen yang ketika kita berusaha untuk melakukannya, maka hal ini juga akan menjauh dari kita.

Kita tidak bisa merencanakan untuk menjadi rendah hati dalam kehidupan kita, karena untuk menjadi rendah hati, kita perlu tangan Tuhan untuk ikut campur. Jika kita mencoba untuk melakukan hal ini sendiri, maka semua hal yang kita inginkan menjadi sia-sia.

Dulu, seorang pengkhotbah terkenal, Harry Ironside dari Gereja Moody Bible mengatakan kalau dirinya khawatir karena tidak cukup rendah hati sebagaimana seharusnya. Dia bertanya kepada temannya mengenai apa yang harus dilakukannya. Kemudian temannya tersebut mengatakan untuk menuliskan sebuah papan mengenai keselamatan yang tertulis dalam Alkitab dan menyuruhnya untuk berjalan mengelilingi sebuah pusat perbelanjaan selama satu hari penuh.

Ironside berpikir kalau pengalaman ini merupakan salah satu cara agar dirinya menjadi seorang yang rendah hati. Keesokan hatinya ia melakukan hal sesuai dengan perintah temannya itu, menyebarkan kebenaran di sepanjang jalan ramai. Ketika ia kembali ke rumahnya, ia kembali berpikir mengenai betapa pengalaman tersebut cukup untuk membuat dirinya rendah hati. Ia kembali berpikir kalau tidak akan ada orang di sekitar sana yang mau melakukan hal seperti itu.

Kita bisa mengatakan kalau kerendahan hati merupakan sebuah kontradiksi, dimana ketika kita merasa sangat dekat dengan hal ini, kita menjadi semakin jauh terhadap hal tersebut. Ketika kita merasa kalau hal ini sangat jauh, tanpa disadari kita sudah sangat dekat untuk memilikinya. Lemah lembut merupakan salah satu bentuk kasih yang ketika kita bisa mencapainya, kita juga bisa berbangga hati karena sikap ini juga mencerminkan sebuah kerendaahan hati.

Billy Graham merupakan salah satu tokoh Kristen yang cukup tersohor. Suatu hari, ada orang yang mencuri Alkitabnya. "Saya tidak mengerti mengapa ada orang yang mau memilikinya, ada nama saya yang tercetak dalam Alkitab tersebut," ungkap Billy keheranan. Billy tidak menyadari kalau namanya yang tercetak pada Alkitab itulah yang membuat banyak orang rela mencuri untuk mendapatkannya.

Ketika kita mulai berbangga hati, kerendahan hati dapat membuat kita tetap dalam kehidupan yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Selama bertahun-tahun, banyak orang yang mencoba untuk menirukan Billy Graham, mulai dari gaya khotbahnya, gambar dirinya, dan hal lainnya. Tetapi tidak banyak orang yang bisa meniru kesuksesan pelayanannya.

Mungkinkah rahasia kesuksesannya tersebut bukanlah mengenai cara dirinya menyampaikan sebuah kebenaran, tetapi bagaimana sosoknya mampu merendahkan diri baik pada sesama maupun Tuhan?

Dalam kerajaan Allah, mereka yang mau merendahkan diri akan ditinggikan. Dalam sebuah kesuksesan duniawi, kita bisa melakukan segala cara untuk mendapatkan kekuasaan, tetapi pada pelayanan, kesombongan dapat menjadi batu sandungan dan hal yang menghambat kita dari kesuksesan tersebut. Kebanggaan yang melekat pada kita hanyalah sebuah sudut pandang mengenai diri kita, bukan siapakah Tuhan dalam kehidupan kita.

Hak Cipta 12/8/2017 Ken Barnes, digunakan dengan izin.

Ikuti Kami