Dalam Keadaan Kelimpahan Atau Kekurangan, Belajarlah Merasa Puas
Kalangan Sendiri

Dalam Keadaan Kelimpahan Atau Kekurangan, Belajarlah Merasa Puas

Puji Astuti Official Writer
      5645

Filipi 4:11-12

Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan.

Bacaan Alkitab Setahun Mazmur 111; Lukas 23; Hakim-Hakim 9-10

Pada suatu hari Minggu, saya sedang duduk di kursi malas di halaman belakang saya sambil memperhatikan gelembung-gelembung dari air mancur, bukannya pergi ke gereja; Saya mulai merasa sedikit bersalah. Bahkan mengingatkan diri sendiri bahwa istri saya sakit bronkitis serius tetapi hal itu tidak membuat perasaan saya sebagai seorang pemalas itu pergi.

Saya membiarkan pikiran saya mengembara seolah-olah saya berada di sebuah resor yang dikelilingi oleh pohon palem dan suara lautan, dan tiba-tiba suara Paulus mengusik  saya dan berkata: "Aku belajar mencukupkan diri." Mencoba untuk memblokir suara musik yang damai dari air mancur saya, yang menghipnotis, saya berpikir: “Bagaimana Paulus belajar untuk puas?”

Masih semi-terhipnotis, sebuah ingatan muncul di benak saya dan membuat saya mundur selangkah ke belakang:

Saya dan istri saya merayakan ulang tahun kami di Meksiko. Kami tinggal di I Mayan Palace Resort di Rocky Point, Meksiko. Kami begitu diberkati dengan menerima peningkatan tak terduga ke bagian Grand Mayan di resor mewah itu. Kami sangat senang.

Ketika saya berdiri di balkon kami melihat ke bawah ke arah pantai pribadi sepanjang satu mil yang dimiliki oleh resor, saya sangat kagum. Tetapi, saya juga prihatin dengan apa yang telah saya baca dalam Lukas 6:24 : “Tetapi celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam kekayaanmu kamu telah memperoleh penghiburanmu..” Karena saya selalu merasa sedikit tidak nyaman dengan kekayaan, saya bertanya-tanya apakah kami harus pergi dan meninggalkan resort itu.

Ketika saya tenang, saya menyadari bahwa setiap ayat yang diambil di luar konteks adalah dalih. Memikirkan tentang konteks dari  Lukas 6 membuat saya merasa jauh lebih baik. Yesus telah mengatakan bahwa ketika kita memiliki kelimpahan, kita harus waspada karena hidup kita tidak terdiri dari harta atau kesenangan kita. Tuhan mengasihi kita. Memberi adalah keinginan alamiah bagi siapa pun yang sedang jatuh cinta. Namun, hadiah bisa berbahaya.

Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."  Lukas 12:15.

Kemudian, Roh Kudus menjawab pertanyaan saya dan memberi tahu saya bagaimana Paulus belajar untuk puas.

Paulus pertama berkata:

"Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan.Filipi 4:12.

Dan kemudian pow! Dia mengatakan bagaimana ia bisa mengalami kepuasan itu melalui ayat berikut:Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.Filipi 4:13.

Hubungan Paulus dengan Yesus meletakkan segala sesuatu ke dalam perspektif dan menjadi dasar untuk memperkuatnya mengalami kepuasan.

Setelah saya memberi tahu istri saya apa yang telah saya pelajari, kami berpegangan tangan dan pergi berjalan-jalan di pantai dan mengambil cangkang kerang yang biasanya ditemukan di toko kerang laut. Suara dan deburan dari ombak seperti menjadi film hidup yang kami masuki. Kami merasakan kehadiran Tuhan yang hangat lalu kami bertiga berjalan dan menikmati kebersamaan. Kami puas.

Saya sangat bersyukur telah ditunjukkan apa yang Roh Kudus ajarkan kepada Paulus tentang kepuasan. Dia telah mengatakan bahwa:

Yesus dan kepuasan adalah mitra. Jangan menolak karunia-Nya yang penuh kasih kepadamu; terimalah mereka dengan rasa syukur dan gunakan mereka dengan rendah hati. Berpeganglah pada kasih yang ada di tangan Yesus yang lembut dan ini akan menjadi hari yang sangat baik.

Hak Cipta © 2018 Bob Segress, Ph.D., digunakan dengan izin.

Ikuti Kami