Matius 5: 16
Demikianlah
hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 110; Lukas 22; Hakim-Hakim 7-8
Sebuah pelajaran itu bisa didapatkan melalui apa saja, kapan saja bahkan dalam pengalaman
hidup sehari-hari.
Malam itu, ruangan sudah
gelap. Seperti halnya semua orang sudah seharusnya tidur. Tetapi anak saya
terlambat tidur, karena dia sedang mencari kucing kami bernama Bella. Dalam
kegelapan, dia mulai berjalan dan mencari.
Dia menuju ke dapur. Karena dapur dekat bersebelahan
dengan kamar saya, dia jalan pelan-pelan dan tak ingin membangunkan saya, jadi
dia tidak menyalakan lampu sama sekali.
Karena Bella suka masuk ke kamar dan
tidur di bawah meja, saya pun membiarkan pintu kamar saya terbuka sedikit.
Aku bisa mendengar anakku didapur, karena waktu itu saya
belum tertidur pulas. Dia berjalan setenang yang dia bisa, lalu, dari pintu
kamar , saya melihat ada cahaya kecil di dapur.
Melihat cahaya itu, saya penasaran dengan apa yang
dilakukan oleh anakku.
Ternyata anakku membuka kulkas karena dia ingin
memastikan apakah Bella ada di ambang jendela atau nggak. Dan itu benar-benar
berhasil! Cahaya kecil kulkas tersebut mampu menerangi ruangan.
Pertanyaannya, apakah kita juga menyalakan cahaya Yesus
dalam diri kita sehingga semua orang
bisa melihatnya?
Dan orang-orang menjadi penasaran, mengapa kita menjadi
berbeda. Kita bisa menghalau kegelapan kemanapun kita pergi.
Apakah kamu ingat mengenai
10 gadis dalam Alkitab? Mereka memiliki lampu minyak masing-masing satu orang,
tetapi 5 diantaranya menyalakan pelita
atau lampu dan tidak membawa persediaan minyak mereka sehingga ketika minyak
lampu mereka habis, maka pelita padam.
Mereka gagal menjaga lampu mereka tetap menyala karena tidak membawa persediaan sehingga ketika mereka membutuhkannya, mereka menjadi sangat panik dan mencari minyak untuk menciptakan cahaya. Sayangnya, sudah terlambat. Namun 5 wanita lainnya sangat bijaksana. Mereka menjagai lampu mereka tetap terang karena mereka membawa persediaan minyak. (Matius 25:1-13)
Yesus adalah jalan, kebenaran, dan terang,dan Dia adalah terang dunia. Ketika kita menerima Dia sebagai juruselamat di dalam hati kita, maka terang itu juga akan bersinar di dalam diri kita sehingga orang lain bisa melihat.
Sebagai pengikut Yesus, kita harus terus menjagai terang kita. Kita harus melumuri diri kita terus dengan minyak, agar tidak padam. Kita harus terus membaca Alkitab, bersekutu dengan orang percaya di gereja, bertumbuh dan berdoa bersama dalam pemuridan, dan kita juga harus berdoa untuk orang lain agar lampu kita tetap bersinar sepanjang waktu dan dunia pun bisa melihat.
Jika kita mejaga fokus kita dan padangan kita tetap tertuju kepada Tuhan, maka orang lain akan melihat kita bersinar karena cahaya kasih Tuhan. Mereka yang meraba-raba di dalam kegelapan karena tidak mengenal Yesus, tetapi Yesus tetap mengasihi mereka. Jadi, marilah kita tetap menjaga lampu kita agar terus dipenuhi oleh minyak Roh Allah.
Ada hal yang berbeda dari wajah orang-orang yang tetap dekat dengan Yesus. Dan itu berasal dari dalam ke luar. Itu berasal dari hati kita, dan kasihNya menjadi tercermin di mata kita, dan senyuman kita untuk dunia yang hilang dan terluka ini.
Saya memiliki kaki dian replika dari Yerusalem dari tujuh kandil. Itu adalah bagian yang penting dalam tabernakel Musa, dan itu mengingatkan saya untuk membuat sebuah terang yang menyala dan berdoa bagi mereka, agar mereka tahu bahwa Yesus adalah Terang Dunia.
Jika nyala batang korek api bisa menerangi ruangan, bisa
nggak kamu bayangkan berapa banyak cahaya kita yang mampu menghilangkan
kegelapan dunia? Ayo, saya mendorong
kamu untuk tidak membiarkan nyala api
kamu menjadi redup.
Matius 25:1-4 mengatakan :
" Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh
gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki. Lima
di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Gadis-gadis yang bodoh itu membawa
pelitanya, tetapi tidak membawa minyak, sedangkan gadis-gadis yang bijaksana
itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka."
"Haruslah engkau membuat kandil, dari emas murni;
dari emas tempaan harus kandil itu dibuat, baik kakinya baik batangnya;
kelopaknya--dengan tombolnya dan kembangnya--haruslah seiras dengan kandil itu.
Enam cabang harus timbul dari sisinya: tiga cabang kandil itu dari sisi yang
satu dan tiga cabang dari sisi yang lain.Tiga kelopak yang berupa bunga badam
pada cabang yang satu--dengan tombol dan kembangnya--dan tiga kelopak yang
serupa pada cabang yang lain--dengan tombol dan kembangnya--;demikianlah juga
kaubuat keenam cabang yang timbul dari kandil itu. Pada kandil itu sendiri
harus ada empat kelopak berupa bunga badam--dengan tombolnya dan kembangnya. Juga
harus ada satu tombol di bawah sepasang cabang yang pertama, yang timbul dari
kandil itu, dan satu tombol di bawah yang kedua, dan satu tombol di bawah yang
ketiga; demikianlah juga kaubuat keenam cabang yang timbul dari kandil
itu.Tombol dan cabang itu harus timbul dari kandil itu, dan semuanya itu
haruslah dibuat dari sepotong emas tempaan yang murni. Haruslah kaubuat pada kandil itu tujuh lampu
r dan lampu-lampu itu haruslah dipasang
di atas kandil itu, sehingga diterangi yang di depannya. Sepitnya dan
penadahnya haruslah dari emas murni. Dari satu talenta emas murni haruslah
dibuat kandil itu dengan segala perkakasnya itu. Dan ingatlah, bahwa engkau membuat semuanya
itu menurut contoh yang telah
ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."
Keluaran 25:31-40)
Copyright © Cathy Irvin, used with permission.