Yakobus 1:5
Tetapi apabila di antara kamu ada yang
kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, --yang memberikan
kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit--,maka
hal itu akan diberikan kepadanya.
Bacaan Alkitab Setahun
Mazmur 104; Lukas 16; Yosua 19-20
Kita semua mengenal mereka sebagai - orang-orang yang tidak mau mengalah
kecuali itu ide mereka. Pernahkah kamu mencoba membawa anjing berbadan besar untuk
berjalan-jalan ketika ia tidak ingin pergi? Itu bisa lucu, tapi membuat
frustrasi.
Saya menikmati menunggang kuda yang menyenangkan saya selama bertahun-tahun yang
lalu, namun ketika tiba-tiba dia berhenti mendadak. Tak perlu dikatakan, saya tidak menyukainya. Saya
melanjutkan perjalanan saya, tetapi tanpa menaiki kuda. Setelah saya memulihkan nafas, dan juga harga diri saya,
saya kembali berjalan sejauh 20 kaki ke tempat kuda itu berdiri menunggu.
Saya sangat marah dan bingung mengapa dia melakukan ini pada saya. Saya kembali
dan berusaha mendorongnya berjalan
ke depan, tetapi dia tidak mau bergerak. Setelah sedikit
menyelidiki, saya melihat bahwa ada sekelompok sarang lebah di depan. Saya
tidak sadar akan bahaya itu, tetapi dia, dan dengan keras kepala menjaga agar kami berdua aman.
Pada kesempatan lain, saya mengendarai kuda saya yang lain (seekor kuda yang masih kecil dan telah dikebiri) dengan seorang teman. Kami sedang dalam perjalanan menuju sebuah gunung ketika saya menyadari bahwa kuda teman saya tidak begitu senang dengan hidung kuda saya yang semakin dekat dengan punggungnya. (Bagaimanapun, dia adalah seorang kuda betina.) Aku mengekangnya dan berusaha membuatnya berada pada jarak yang nyaman, tetapi dia semakin dekat. Tak lama, kuda teman saya itu menendangkan kaki belakangnya ke arah kuda syaa, tetapi sebaliknya, mengenai tulang kering saya. Bayangkan rasanya kakimu dipukul dengan tongkat baseball. Saya merasakan kepala saya berkunang-kunang untuk sementara waktu sebelum saya dapat terus menuruni gunung.
Baca juga :
Orang bisa keras kepala juga - kadang-kadang
karena alasan yang bijaksana dan kadang-kadang murni untuk kesenangan diri
sendiri. Jika kamu menjadi keras
kepala, mulailah untuk lebih memikirkan mengapa kamu bersikeras melakukan hal-hal itu dengan caramu sendiri. Yeremia 7:24 mengatakan, “Tetapi mereka tidak mau mendengarkan dan tidak
mau memberi perhatian, melainkan mereka mengikuti rancangan-rancangan dan
kedegilan hatinya yang jahat, dan mereka memperlihatkan belakangnya dan bukan mukanya.”
Jika kamu yakin kalau kamu benar-benar berhati-hati, tanya Tuhan untuk
memastikan keraguamu adalah kebijaksanaan dan bukan karena ketakutan. 2 Timotius 1: 7 “...Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan,
melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. "
Jika hanya karena kebiasaan atau kenyamanan,
cobalah memiliki pikiran terbuka,
tidak perlu keras kepala apa lagi sampai berdebat atau malah konflik dengan
orang lain. Kamu mungkin akan tiba di tujuan yang sama tetapi
orang-orang di sekitar kamu tidak akan merasa seperti telah ditendang atau
dijatuhkan atau ditahan. Anjing tua (seperti kuda dan manusia) dapat
mempelajari trik baru jika mereka mau mencoba.
Apakah kamu kadang-kadang keras kepala,
pantang menyerah dan tanpa kompromi ketika kamu berinteraksi dengan orang lain?
Apapun alasanmu, jika kamu berusaha untuk menghormati Tuhan, Dia akan
mengklarifikasi kapan yang terbaik untuk bergerak dan kapan kamu harus berdiri
teguh.
Hak Cipta © Diane Markins, digunakan dengan
izin.