Dianggap Keras Kepala Seperti Kuda, Haruskah Kita Mempertahankan Pendapat Kita?
Kalangan Sendiri

Dianggap Keras Kepala Seperti Kuda, Haruskah Kita Mempertahankan Pendapat Kita?

Puji Astuti Official Writer
      4902

Yakobus 1:5

Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, --yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit--,maka hal itu akan diberikan kepadanya.

Bacaan Alkitab Setahun Mazmur 104; Lukas 16; Yosua 19-20

Kita semua mengenal mereka sebagai - orang-orang yang tidak mau mengalah kecuali itu ide mereka. Pernahkah kamu mencoba membawa anjing berbadan besar untuk berjalan-jalan ketika ia tidak ingin pergi? Itu bisa lucu, tapi membuat frustrasi.

Saya menikmati menunggang kuda yang menyenangkan saya selama bertahun-tahun yang lalu, namun ketika tiba-tiba dia berhenti mendadak. Tak perlu dikatakan, saya tidak menyukainya. Saya melanjutkan perjalanan saya, tetapi tanpa menaiki kuda. Setelah saya memulihkan nafas, dan juga harga diri saya, saya kembali berjalan sejauh 20 kaki ke tempat kuda itu berdiri menunggu. Saya sangat marah dan bingung mengapa dia melakukan ini pada saya. Saya kembali dan berusaha mendorongnya berjalan ke depan, tetapi dia tidak mau bergerak. Setelah sedikit menyelidiki, saya melihat bahwa ada sekelompok sarang lebah di depan. Saya tidak sadar akan bahaya itu, tetapi dia, dan dengan keras kepala menjaga agar kami berdua aman.

Pada kesempatan lain, saya mengendarai kuda saya yang lain (seekor kuda yang masih kecil dan telah dikebiri) dengan seorang teman. Kami sedang dalam perjalanan menuju sebuah gunung ketika saya menyadari bahwa kuda teman saya tidak begitu senang dengan hidung kuda saya yang semakin dekat dengan punggungnya. (Bagaimanapun, dia adalah seorang  kuda betina.) Aku mengekangnya dan berusaha membuatnya berada pada jarak yang nyaman, tetapi dia semakin dekat. Tak lama, kuda teman saya itu menendangkan kaki belakangnya ke arah kuda syaa, tetapi sebaliknya, mengenai tulang kering saya. Bayangkan rasanya kakimu dipukul dengan tongkat baseball. Saya merasakan kepala saya berkunang-kunang untuk sementara waktu sebelum saya dapat terus menuruni gunung.

Baca juga : Perjalanan Anak Keras Kepala

Orang bisa keras kepala juga - kadang-kadang karena alasan yang bijaksana dan kadang-kadang murni untuk kesenangan diri sendiri. Jika kamu menjadi keras kepala, mulailah untuk lebih memikirkan mengapa kamu bersikeras melakukan hal-hal itu dengan caramu sendiri. Yeremia 7:24 mengatakan, Tetapi mereka tidak mau mendengarkan dan tidak mau memberi perhatian, melainkan mereka mengikuti rancangan-rancangan dan kedegilan hatinya yang jahat, dan mereka memperlihatkan belakangnya dan bukan mukanya.

Jika kamu yakin kalau kamu benar-benar berhati-hati, tanya Tuhan untuk memastikan keraguamu  adalah kebijaksanaan dan bukan karena ketakutan. 2 Timotius 1: 7 “...Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. "

Jika hanya karena kebiasaan atau kenyamanan, cobalah memiliki pikiran terbuka, tidak perlu keras kepala apa lagi sampai berdebat atau malah konflik dengan orang lain. Kamu mungkin akan tiba di tujuan yang sama tetapi orang-orang di sekitar kamu tidak akan merasa seperti telah ditendang atau dijatuhkan atau ditahan. Anjing tua (seperti kuda dan manusia) dapat mempelajari trik baru jika mereka mau mencoba.

Apakah kamu kadang-kadang keras kepala, pantang menyerah dan tanpa kompromi ketika kamu berinteraksi dengan orang lain? Apapun alasanmu, jika kamu berusaha untuk menghormati Tuhan, Dia akan mengklarifikasi kapan yang terbaik untuk bergerak dan kapan kamu harus berdiri teguh.

Hak Cipta © Diane Markins, digunakan dengan izin.

Ikuti Kami