Buatlah Keputusan Bukan Karena Untung-Rugi, Tapi Karena Itu Hal Yang Benar
Kalangan Sendiri

Buatlah Keputusan Bukan Karena Untung-Rugi, Tapi Karena Itu Hal Yang Benar

Puji Astuti Official Writer
      5398

1 Samuel 15:22 

Tetapi jawab Samuel: "Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.

Bacaan Alkitab Setahun [kitab]Mazmu108[/kitab] ; [kitab]Lukas20[/kitab]; [kitab]Hakim3-4[/kitab]

Hidup ini penuh dengan saat-saat yang berarti, hari-hari dan berbagai kejadian. Seringkali, ketika mengingat hari-hari penting itu, kita berpikir tentang pernikahan, ulang tahun, kematian, dan acara khusus lainnya yang berdampak terhadap kehidupan kita.

Beberapa waktu yang lalu, sebuah diskusi yang menarik berlangsung di gereja mengenai tingginya harga bensin ($4,19/gallon pada saat itu) dan bagaimana hal itu akan mempengaruhi perjalanan pernikahan dan pesta kelulusan yang dibuat di luar kota . Mayoritas merasa akan lebih murah untuk tidak bepergian, dan menambahkan uang ekstra untuk hadiah.

Tiba-tiba, suami saya Wade, muncul dari tempat duduknya dan berkata, "Aku punya cerita untuk dibagi!" Dia mengatakan kepada seorang pria yang  dengan setia menghadiri acara memanah di luar kota  selama sepuluh tahun. Itu salah satu acara yang terbesar di Midwest dan ia selalu menanti-nantikannya setiap tahun.

Suatu hari ia membuka surat-suratnya dan menemukan undangan untuk pesta kelulusan untuk akhir pekan yang sama. Pria ini pun langsung dipenuhi dengan konflik untuk memilih acara mana yang harud dihadiri. Itu adalah acara kelulusan putri dari seorang teman dekat yang dikenalnya sejak dia masih 3 tahun. Di sisi lain,acara panahan telah menjadi prioritas utama dalam hidupnya selama bertahun-tahun; yang ia nantikan dengan kegembiraan besar karena melibatkan aktifitas akhir pekan yaitu berkemah, menembak dan memperbarui persahabatan. Benar-benar sebuah dilema!

Ketika ia mencari saran dari teman-temannya di tempat kerja, mereka menyarankan mengirim kartu ucapan dan uang untuk anak sahabatnya itu. "Pada intinya, mereka hanya ingin uang," itu adalah kesimpulan mereka. Pria itu setuju, namun ia tidak bisa menyingkirkan perasaan yang mengingatkan dia harus pergi ke pesta itu.

Beberapa detik berlalu; Wade dia berkata dengan pelan. . . "Orang itu adalah aku. Memiliki Kalau aku cuma mengirmkan cek, saya akan melewatkan sebuah berkat yang besar!" dia otomatis  menunjuk ke arahku. Ya, kami bertemu di pesta kelulusan itu, menikah dua tahun kemudian, dan baru saja merayakan ulang tahun pernikahan ke sepuluh tahun kami.

Saat ia selesai, cerita itu membawa pikiran saya pada ayat favorit:" ...Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"(Yosua 24:15)

Wade membuat pilihan pada tahun itu untuk taat kepada dorongan Roh Kudus. Meskipun ia adalah seorang Kristen, ia tahu dalam hatinya ada pilihan penting harus dibuat. Dia memilih untuk mengorbankan akhir pekan yang menarik dan keinginan hatinya sendiri untuk membuat keputusan yang akan memiliki dampak positif, konsekuensi abadi jauh melampaui kedua imajinasi kami.

Pilihan yang dibuat dengan benar menghasilkan berkat, baik terlihat dan tak terlihat. Namun, pilihan yang salah dapat, dan kemungkinan besar akan, "menghalangi berkat". Pilihan apa yang ada dihadapanmu hari ini? Berkat apa yang hilang jika kamu salah memilih?

Allah Bapa, begitu banyak pilihan datang kepada kami setiap hari, bahkan setiap jam. Kami berdoa untuk bimbingan surgawi dan kebijaksanaan dalam membuat keputusan itu. Roh Kudus, kami berterima kasih atas nasihat dan arahan-Mu. Dan Tuhan Yesus, lebih dari segalanya, kami bersyukur untuk pengorbanan-Mu bagi kami;  yang tidak layak menerima kasih, rahmat dan karunia. Amin.

Copyright © Carol A. Davis. Digunakan dengan izin.

Ikuti Kami