Sekilas Mengenai Surga, Ternyata Kami Hanya Tahu Sedikit Tentangnya

"Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari." 

Baca juga: Mazmur 10; Wahyu 16; Nehemia 12-13

Saya mencium keningnya yang dingin dan berbisik "Kita ketemu besok lagi, ya," seraya mata saya yang mulai berlinang, kemudian saya pergi. Saya tahu kalau mungkin saya tidak akan bertemu dengan ayah mertua saya lagi di dunia ini, namun tiba-tiba saja kata-kata tersebut keluar dari mulut saya. 

Bersama anak dan suami saya, kami saling menguatkan satu sama lain ketika kami berjalan meninggalkan ayah mertua saya. 

Beberapa saat kemudian, anak saya bertanya "Bu, kenapa ibu bilang kalau akan bertemu dengan kakek lagi besok?" 

"Ibu kira itu adalah cara bagaimana kita akan melihat kakek di surga sana," jawabku. "Sehingga dia tidak akan merasakan bahwa dia telah pergi lama ketika ibu kembali bertemu dengannya - mungkin satu hari. Tentu saja disana waktu akan sangat berbeda."  

Waktu adalah sesuatu yang misterius. Sama seperti saya yang kini sudah dinilai sebagai seorang senior, saya berpikir, mengapa saya menjadi tua sangat cepat? Rasanya baru kemarin saya merasa menjadi seorang pelajar yang menunggu untuk waktu lama hanya agar mendapatkan SIM. 

Kita merayakan ulang tahun, anniversary, menghitung berapa waktu yang sudah kita lalui. Sampai akhirnya kita mendapati bahwa orang kasihi meninggal, kita menyalahkan waktu karena berlalu begitu cepat. Pada saat itu, kita merasa bahwa waktu berlalu begitu lambat, karena kita sedang terlarut dalam kesedihan. 

Meski demikian, kita percaya bahwa orang yang meninggal dalam kasih Tuhan Yesus, mereka sedang berada didalam hadirat-Nya, Emmanuel - Tuhan Beserta kami, dimana waktu tidak memiliki satu tempat pun. Dimana kita berada pada 'bentuk' yang lain, dimana tidak ada waktu yang ada disekitar kita.Kita semua dijanjikan akan hidup abadi, Dimana kita akan berada dibawah kemuliaan Tuhan ditempat yang telah disediakan-Nya.

Coba bayangkan kalau kita berada di surga. Tidak ada malam, tidak ada kegelapan. Orang-orang yang kita tahu dibumi tahu kalau kita sudah berada di surga. Apa yang ada disekitar kita berbeda dengan apa yang kita temui dibumi, dimana jalan-jalan dilapisi oleh emas dan gerbang terbuat dari mutiara. Kita tidak tahu kapan kita akan kesana dan kita tidak tahu siapapun yang pergi kesana. Kita sangat senang ketika berada disana. 

Kemudian akan ada seorang malaikat membawa pesan dan mengatakan apa yang kita harus lakukan. Pada pertengahan kegiatan yang sedang dijalani, kita mendapatkan pesan untuk mendatangi gerbang tersebut. Disana, kita menyapa orang yang kita kasihi dimana perjalanan menuju surga baru saja dimulai. Bukankah hal tersebut sangat menarik? Sangat berbeda dengan gambaran kita mengenai apa yang terjadi di bumi. 

Mungkin juga bayangan saya terlalu berlebihan mengenai surga. Semakin saya tua, semakin orang-orang yang ada didekat saya bertanya kapan saya akan pergi ke surga. Bahkan, perencanaannya sudah ada di depan mata saya. Ketika saya harus pergi, saya ingin semua keluarga saya mencium kening saya dan berbisik "kita akan bertemu besok." 

Referensi Alkitab mengenai Surga:

Jalan-jalan emas - Wah 21:21

Jadilah di dalam terang kemuliaan Allah - Wahyu 21: 23-25

Siang hari sepanjang waktu - Wahyu 21: 23-25

Yesus mempersiapkan tempat bagi kita - Yohanes 14: 3

Mayat tidak akan menderita kematian atau penyakit - Wahyu 21: 4

Tubuh yang tidak dapat binasa - 1 Korintus 15:53

Bisa dikenali seperti Anda - Matt 17: 3-4

Rasul malaikat di Surga - Wahyu 19: 9

Tidak ada dosa atau kematian di Surga - Wahyu 21:27 dan Wahyu 21: 4

Tentu saja, hal yang paling menakjubkan setelah kematian adalah kita akan tinggal di kediaman Bapa, melayani Dia, memuliakan nama-Nya, dan tinggal di sebuah dunia tanpa kematian atau dosa. 

Related Articles