Bacaan Alkitab setahun: Amsal 28; Kolose 1; 2 Tawarikh 14-15
Allah tidak pernah menginginkan umat-Nya hidup dalam ketakutan. Melalui Alkitab, Allah memerintahkan kita untuk "jangan takut" oleh apapun. Satu-satunya perintah untuk takut yang terdapat di dalam Alkitab ialah takut akan Allah. Allah Israel telah menjadikan "Takut akan Allah" sebagai mata pelajaran yang wajib dikuasai oleh seluruh umat-Nya.
"Takut" yang dimaksud di sini bukanlah suatu emosi negatif yang merusak dan merupakan lawan dari iman (iman vs takut). Yang dimaksud dengan "takut akan Allah" ialah sikap hormat yang lahir dari kekaguman kita akan Dia. Tanpa sikap "takut akan Tuhan", semua perintah yang diberikan oleh Allah tidak akan mereka taati dengan sungguh. Salah satu persiapan yang Allah lakukan sebelum Ia memberkati kita ialah mengajar kita untuk takut akan Dia. Umat Tuhan harus belajar takut akan Allah sebagai bekal untuk menikmati hidup di Negeri Kanaan (Tanah Perjanjian).
Berkat-berkat Allah, hanya dapat dinikmati di dalam takut akan Allah (respect to God's presence). Kesalahan dari tidak dapat menikmati berkat-berkat Allah, tidak terletak pada Allah, melainkan terletak pada kita. Berkat di tangan orang berdosa akan berubah menjadi kutuk.
Takut akan Allah yang sesungguhnya tidak nampak pada waktu kita sedang kebaktian di gereja. Takut akan Allah yang sesungguhnya akan terlihat dengan jelas melalui keputusan-keputusan yang kita ambil, khususnya pada saat tidak ada seorang pun yang melihat dan mengetahuinya. Jujur atau curang. Kudus atau najis.
Hari ini, Allah ingin kita belajar mengenai takut yang sehat, yang membawa kita kepada kehidupan rohani yang sehat. Pada waktu "takut akan Allah" menjadi sifat dasar di dalam diri kita, maka Allah akan siap memberkati kita lebih banyak lagi.
Takut akan Allah bukan menunjukkan keadaan melainkan gaya hidup yang harus menjadi sifat dasar dalam kehidupan Anda.
Sumber : Ps. Ferry Felani, S.Th. Pastor of City Gate Apostolic Community