Yohanes 8:7
"Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."
Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 120; Yehezkiel 48; Yehezkiel 29:17 - 30:19
Kisah wanita yang terjebak dalam perzinahan adalah salah satu penggambaran hati Tuhan yang paling kuat untuk bertemu manusia di tengah dosa dan menunjukkan kasih karunia. Firman Tuhan mengatakan:
Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?" Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?" Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang." Yohanes 8: 2-11
Ketika mendapati diri saya melakukan dosa, naluri pertama saya adalah lari dari Tuhan. Dalam beberapa alasan, tampaknya kita memiliki keyakinan bahwa:
1. Tuhan mencintai kita seperti kita mencintai diri sendiri
2. Berasumsi bahwa Tuhan lebih malu pada diri saya daripada saya sendiri
3. Berasumsi bahwa Tuhan menjauhkan diri dari saya dalam dosa saya
4. Berasumsi bahwa Dia tidak bisa berada di dekat saya atau merasa kasih karunia-Nya tidak cukup untuk memaafkan dosa saya kali ini
Tetapi, tindakan Yesus ketika dihadapkan dengan wanita yang tertangkap basah berzinah, melenyapkan persepsi duniawi saya tentang kasih karunia-Nya.
Bayangkan ketakutan yang dialami wanita itu. Bayangkan rasa malu dan hinaan yang mengerikan yang dia rasakan karena terperangkap dalam tindakan dosa yang mengerikan dan diseret ke hadapan Yesus. Tempatkan diri Anda pada posisinya. Rasakan tatapan tajam dari orang-orang sekitar. Coba dan dengarkan penghakiman mengerikan yang dilontarkan pemimpin agama kepada Anda.
Sekarang bayangkan Yesus berdiri di depan Anda, menggambar di tanah seperti yang Dia lakukan pada hari itu. Bayangkan apa yang akan Dia katakan tentang Anda dan dosa Anda. Sepertinya Dia tidak terkejut. Sepertinya Dia tidak khawatir. Dia bahkan tidak menghakimi Anda. Sebaliknya, Dia menunjukkan kepenuhan kasih karunia untuk dosa yang Anda lakukan.
Yesus berdiri di hadapan Anda hari ini dengan tangan tertusuk paku yang telah membayar Anda secara penuh atas penebusan dari dosa Anda. Dia siap memberdayakan Anda untuk “Pergi, dan jangan berbuat dosa lagi” dengan kasih dan anugerah-Nya.
Terima cinta-Nya hari ini. Biarkan Dia menemuimu di tengah dosamu. Lari ke dalam pelukannya alih-alih menjauh dari-Nya. Dan hidup diberdayakan untuk mengalami kepenuhan kehadiran-Nya dan kebebasan penuh dari dosa.
Disadurkan dari crosswalk.com.