Anugerah Tuhan yang Luar Biasa Dalam Hidupku. Bagaimana Denganmu?
Kalangan Sendiri

Anugerah Tuhan yang Luar Biasa Dalam Hidupku. Bagaimana Denganmu?

Claudia Jessica Official Writer
      6158

Kisah Para Rasul 4:33

"Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah."

Bacaan Alkitab setahun: Amsal 29; Kolose 2; 2 Tawarikh 16-17

Saya berharap kamu bisa kembali melihat ke masa dimana kamu mengalami mujizat Tuhan dan berkata “Itu adalah anugerah yang luar biasa.” Dengan kata lain, ketika kamu mengalami kesedihan, atau tekanan hidup, hendak membuat keputusan sulit atau bahkan teraniaya karena imanmu, ingatlah bahwa kedamaian Allah mendukung kita di tengah badai dan siap menunggu kemenangan.

Ini adalah anugerah yang luar biasa.

Dalam Bahasa Yunani, anugerah digambarkan dengan beberapa cara: sebagai bantuan yang dilakukan tanpa mengharapkan balasan.

Itulah sebabnya anugerah diberikan oleh Tuhan dan diterima oleh manusia. Banyak orang yang menyebutkan bantuan tanpa pamrih.

Definisi lain yang menggendong hal ini adalah fakta bahwa ketika anugerah diterima dengan iman, itu sepenuhnya mengubah seseorang dan membuat mereka mencintai Tuhan (sebagai balasan, tentu saja karena Dia mengasihi kita terlebih dahulu).

Intinya adalah kasih karunia adalah bantuan yang sangat dibutuhkan. Itu adalah sesuatu yang tidak dapat kita lakukan sendiri, itu adalah bantuan ilahi.

Karena itu, rahmat yang besar adalah persediaan bantuan Tuhan yang sangat berlimpah pada saat dibutuhkan.

Sepuluh tahun yang lalu bulan ini, keluarga kami mengalami anugerah besar. Bahkan setelah bertahun-tahun berlalu, saya masih menggelengkan kepala dan berkata, “Terima kasih Yesus atas bantuan dan cinta yang Engkau tunjukkan kepada kami.”

Putra tertua kami, Benjamin, baru saja menyelesaikan tahun pertamanya di sekolah Alkitab dan pulang untuk kunjungan singkat pada Hari Ayah.

Dua orang yang pergi bersamanya, berangkat lebih dulu untuk kembali ke Oklahoma. Sementara Benjamini menghabiskan waktu ekstra bersama kami dan menunggu kepulangan bersama dengan teman sekamar barunya yang akan tinggal bersama denganya.

Pada hari Senin pagi, dia menunggu jemputan untuk kembali ke Oklahoma. Tetapi sekitar enam jam dalam perjalanan mereka, kami menerima panggilan bahwa truk yang mereka tumpangi telah tergelincir dari jalan dan menyerempet pagar pembatas yang secara aneh menyebabkan tangki bensin terbuka dan membuat truk mereka terbakar ketika terbalik di udara dan mendarat di selokan.

Benjamin terperangkap terbalik di sabuk pengamannya sementara si pengemudi dengan berani merangkak keluar dari jendelanya yang rusak dan mencoba menyelamatkannya.

Benjamin kemudian mengatakan dia ingat duduk dengan di sabuk pengaman, tetapi dia tidak ingat melepasnya. Dia ingat berada di truk yang terbakar tetapi tidak ingat bagaimana dia keluar.

Pengemudi itu hanya bisa menyeretnya ke tempat yang aman begitu dia keluar karena panas ekstrem datang dari kendaraan yang terbakar. Anugerah yang luar biasa.

Wakil yang datang mengunjungi kami di rumah sakit mengatakan bahwa dia tidak pernah menemukan orang yang selamat dari kecelakaan seperti ini. Anugerah hmat yang luar biasa.

Ketika kami tiba di rumah sakit (kami mengalami banyak anugerah dalam perjalanan panjang itu), kami diberi tahu bahwa putra kami memiliki kesempatan 50:50 untuk hidup karena luka bakar dan kerusakan paru-paru yang dideritanya.

Kami mengumpulkan daftar Firman Tuhan dan selama kunjungan singkat ICU kami diizinkan bersamanya, kami membacakan Firman Tuhan dengan lantang atas putra kami ketika ia terbaring tak sadarkan diri di atas ventilator di hadapan kami.

Sangat sulit untuk meninggalkannya setiap malam ketika kami harus menyeberang jalan menuju hotel. Tapi kami berjalan dengan rahmat Tuhan.

Ketika Benjamin bangun 17 hari kemudian, kata-kata pertamanya adalah: "Apakah saya hidup?" Dan "Apakah saya akan memainkan drum lagi?"

Dengan iman, kami menjawab YA untuk keduanya, karena dengan rahmat yang besar datanglah iman yang lebih kuat, kepercayaan bahwa segala sesuatu adalah mungkin dengan Allah!

Benjamin menjalani enam operasi cangkok kulit dan trakeotomi selama delapan minggu di rumah sakit. Tapi hari ini, bekas lukanya hampir tidak ada.

Jika kamu mencarinya, kamu akan melihatnya. Tetapi hidupnya adalah kesaksian tentang kebaikan dan anugerah Allah yang besar.

Sejak itu ia menyelesaikan sekolah Alkitab, menikah, memiliki dua anak, dan memengaruhi banyak kehidupan sebagai pendeta muda, direktur perkemahan, dan sekarang sebagai pendeta pendamping.

Saya bertanya kepadanya baru-baru ini, "Bisakah kamu percaya sudah 10 tahun?" Dia menjawab, “Haha, saya hampir tidak memikirkannya.”

Itu juga anugerah yang luar biasa.

Kamu pernah mengalami anugerah Tuhan yang mengubahkan hidupmu? Mau membagikan ceritamu dan menjadi berkat bersama kami? Hubungi kami di https://bit.ly/InginSharing

Ikuti Kami