Ibrani 11: 6
Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab
barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa
Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.
Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 7; Yohanes 17; 1 Tawarikh 27-28
Dalam sebuah kutipannya, Oswald Chambers menyampaikan, ‘Kita tidak boleh membiarkan ide bahwa karena
kita taat, karena kebutuhan kita besar, karena kita merindukannya, karena itu Tuhan akan mendengar doa kita.’
Oswald selalu berhasil menantangku dan membuatku berpikir.
Pesan keselamatan bisa dicemari oleh usahaku atau karena hatiku yang jahat. Aku
sering berusaha menggantikan Yesus dengan sosok pria yang sangat mirip
denganku. Dalam kisah orang lumpuh di kolam Betesda, kita bisa lihat ada banyak
orang di sana yang sama sekali tidak mengalami kesembuhan dari Yesus. Kalau
saja Tuhan hanya memenuhi kebutuhan kita maka Dia tidak bertindak adil dan
tidak konsisten karena tidak memperlakukan semua orang sama. Tapi Dia
menanggapi iman kita. Penulis Ibrani mengingatkan kita tentang hal ini dengan sangat jelas.
"Tetapi
tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa
berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia." (Ibrani 11: 6)
Aku harus selalu menyerahkan hidupku kepada Yesus. Itu karena apa yang Dia lakukan, bukan karena apa yang aku lakukan atau tidak lakukan.
“Sebab
karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu,
tetapi pemberian Allah,itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.” (Efesus 2: 8-9)
Aku tidak menganjurkan kekristenan yang malas dan tidak
melakukan apa-apa. Tapi Tuhan ingin lebih dari sekadar sekelompok orang yang
mengantri untuk membagikan selembaran. Tujuannya adalah supaya kita bertumbuh
menjadi anak-anak dewasa yang mengenal Dia, mengasihi Dia dan memiliki hubungan
yang kuat dengan Dia. Dia mau kita mengajukan permintaan dalam percakapan yang berkelanjutan dengan Dia.
Di titik dimana kita jauh dari pemahaman Alkitab dan hubungan
kita dengan Allah, kita sudah melakukan kesalahan yang serius dan kita butuh dikoreksi.
Tentunya Tuhan tahu apa yang kita butuhkan dan kemurahan
hati-Nya pasti ingin supaya kita selalu merasa puas. Tapi Dia tahu apa yang
kita butuhkan sebelum kita memintanya, bahkan sebelum kita tahu apa yang kita butuhkan. Dia merecanakan sesuatu yang jauh lebih besar dari itu untuk kita.
Waktu Yesus bertemu dengan wanita di sumur (Yohanes 4), dia
berpikir kalau percakapan mereka hanya tentang air sumur itu. Tapi Yesus justru
memikirkan tentang keselamatan seluruh orang di desa itu. Dia pun akan melakukan hal serupa hari ini dalam hidupmu.
Lihatlah kebutuhan dalam hidupmu. Dengan sepenuhnya
serahkanlah semua hal itu kepada Tuhan dengan keyakinan bahwa Dia akan
menjawabnya. Luangkanlah waktu untuk mempertimbangkan dengan penuh doa
bagaimana jawaban doamu akan jauh lebih besar dan lebih baik daripada yang
pernah kamu bayangkan. Bagaimana Tuhan akan mendewasakanmu melalui kebutuhan
itu? Bagaimana Dia ingin menunjukkan kuasaNya dalam hidupmu?
Tuhan, ampuni aku karena telah mengidolakan diriku sendiri dan bantu aku untuk mengingat bahwa aku tidak bisa mendapatkan apa-apa dengan cara itu. Semuanya adalah karena anugerah-Mu. Tunjukkanlah padaku apa yang Engkau sedang rencanakan dalam hidupku dan bantu aku untuk meningkatkan harapanku untuk memenuhi kemampuanMu. Dalam nama Yesus aku berdoa. Amin
Hak cipta Manus Baird, digunakan dengan izin Cbn.com