Yesaya 54:5
Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan
engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.
Bacaan Alkitab Setahun Amsal 6; Yohanes 16; 1 Tawarikh 25-26
Apa sih yang paling
menakutkan saat akan memasuki pernikahan? Mengenai membuat komitmen dengan
seseorang sampai maut memisahkan. Apa yang menakutkan mengenai hal itu?
Apakah seburuk itu
sampai membuatmu ketakutan dan melarikan diri ke luar negeri hanya beberapa hari sebelum tanggal pernikahanmu tiba?
Mungkin sudut pandang
saya muncul dari pandangan yang sempit, saya masih bujang dan mendekati usia 30 tahun. Pernikahan adalah sesuatu yang saya kejar.
Bagi banyak orang hal
itu menjadi tujuan, dan setiap undangan acara bridal shower yang kamu terima, menjadi sesuatu yang penting setiap tahunnya.
Cinta menjadi sesuatu
yang ajaib : rasa berdebar-debar, mata yang berbinar, dan rasa hangat di hatimu. Itulah mimpi setiap gadis kecil dan dewasa.
Jadi aku bertanya
lagi, jika kamu mendapatkan sesuatu yang baik, kenapa mencoba menghindarinya seperti kamu mendapatkan hukuman penjara?
Saya tidak pernah mengerti
apa yang membuat penganti bisa melarikan diri. Tetapi saya membayangkan Tuhan juga memandang kita dengan wajah bingung.
Ibrani 13:8 berkata
bahwa Yesus masih sama baik kemarin, hari ini dan selamanya. Dialah mempelai
laki-laki yang sedang menunggu dengan sabar di depan altar. Apakah kita sedang
di kamar pengantin tidak mau keluar, atau sedang melarikan diri ke negeri yang lain, Dia selalu berada di sana menunggu.
Allah Bapa tidak
pernah ragu, cintanya kepada kita tidak pernah tergoyahkan. Itu karena
komitmen-Nya kepada kita lebih dalam dari sebuah janji pernikahan. Dia membuat
perjanjian dengan kita ketika Dia mengirimkan Putranya yang tunggal ke salib, apapun yang terjadi, Dia selalu ada bagi kita.
Bahkan, Dia membuat
janji yang lebih baik lagi bahwa jika suatu yang buruk terjadi, Dia akan
mencari kita dan membawa kita pulang. Tanpa penghukuman, Dia akan menarik kita dan memeluk kita dengan erat lebih dari sebelumnya.
Di atas segalanya,
Dia menjanjikan akan memberikan kekuatan untuk setiap pencobaan yang kita alami
(Filipi 4:13), tempat perlindungan di saat badai (Mazmur 91:1), dan hidup yang penuh dengan kelimpahan (Yohanes 10:10)
Jadi mengapa ada
orang yang ingin meninggalkan semua itu dan hidup di jalanan? Bukankah itu terdengar konyol bukan?
Kita mungkin memiliki
berbagai alasan mengapa kita meninggalkan Tuhan. Pendeta mengecewakan kita.
Hubungan yang kita doakan telah hancur. Atau mungkin kita sudah kelelahan karena telah memberikan segalanya tetapi hanya menerima sedikit.
Jika fokus kita hanya
pada kaki kita, akan sulit melihat apa yang ada di sekeliling kita. Ketika
mengangkat kepala dan melihat sekeliling ternyata kita sudah jauh dari rumah
tanpa kita sadari. Tanpa sadar, kita membuat iman menjadi rutinitas, dan tiba-tiba
kita kehilangan Mempelai Pria kita (yaitu Kristus-red) dan berada di tempat
yang jauh dari Tuhan.
Jika saat ini kamu sedang melarikan diri dari Tuhan,coba tenangkan diri. Kamu masih memiliki segala yang kamu butuhkan untuk menjadi mempelai Kristus. Yang perlu kamu lakukan hanyalah datang kembali kepada Tuhan. Dia selalu menunggumu..
Anda butuh didoakan langsung? Klik link dibawah ini untuk terhubung dengan Tim doa kami http://bit.ly/InginDidoakan
Anda butuh konseling? Klik link dibawah ini untuk konseling.