1 Korintus
15: 57
Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu39[/kitab]; [kitab]Kisah11[/kitab]; [kitab]Kelua27-28[/kitab]
Orang-orang
memakai baju jersey tim olahraga favoritnya dan terus menerus memperluas
obrolan di berita, di tempat kerja, dan di gereja. Sekelompok orang lain mengantri
untuk mendapatkan pasokan hot dog, keripik dan saus celupnya seolah-olah sedang mempersiapkan invansi.
Aku harus mengakui
kalau aku bukan seorang penggemar olahraga. Kecuali seorang pemain terkenal
bernama Tim Tebow. Aku bahkan tidak bisa tahu dia bermain di tim atau bahkan olahraga apa.
Aroma kemenangan
terasa sudah dekat. Kenapa? Karena kita diciptakan untuk menang! Sama seperti penggemar
olahraga mengenang tim legenda mereka di Halls of Fame. Kalau di Alkitab orang
Kristen mengenal ‘Hall of Faith’ yang ditulis di kitab Ibrani 11: 33-35, dimana umat Tuhan, baik laki-laki dan perempuan “yang karena iman telah menaklukkan kerajaan-kerajaan,
mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang dijanjikan, menutup mulut
singa-singa, memadamkan api yang dahsyat, luput dari mata pedang, telah beroleh
kekuatan dalam kelemahan, telah menjadi kuat dalam peperangan dan telah memukul mundur pasukan-pasukan tentara asing.”
Selama
bulan, minggu dan jam menjelang pertandingan olahraga besar Amerika, aroma
kemenangan ini hanya bisa diberikan oleh Tuhan. Kekuatannya hanya terletak pada
fakta bahwa seseorang akan menang. Penggemar dari kedua tim benar-benar yakin
berada di pihak yang menang. Mereka rela membeli kaos dan menggelar acara nonton
bareng dengan teman-temannya, dan bagi yang kalah taruhan bakal membayar untuk pizza.
Tapi sebelum
waktunya, tak ada yang tahu pasti. Semua penggemar berdoa untuk keajaiban sampai
di akhir pertandingan. Jadi siapa pihak yang menang? Pemenang akan terlihat dari
tulisan di spanduk yang melambai-lambai di antara para penggemar dalam setiap
pertandingan sepak bola. Kemenangan menjadi akhir dari segala sesuatu yang dicari-cari. Karena itulah banyak orang cenderung menempatkan iman mereka di pihak yang salah.
Kita tahu bahwa
Allah sudah menepati janji-Nya (baca Yohanes 3 : 16). Waktu kita kembali pada
saat-saat Yesus mati tergantung di kayu salib; segalanya tampak hilang seketika,
banyak pengikut-Nya yang merasa kehilangan, kehilangan harapan dan stak lagi
mengharapkan keajaiban. Tapi inilah yang terjadi. Yesus bangkit dari antara orang
mati dan pada saat itu, Ia mengalahkan musuh akhir kita, kematian itu sendiri. Musuh
terakhir yang harus ditaklukkan adalah maut. Maut telah lenyap oleh kemenangan (1 Korintus 15: 24, 54).
Karena itu,
jangan tunggu sampai waktu kemenangan itu tiba. Sementara kita belum siap untuk
merangkul kemenangan itu. Tapi mulailah memilih hari ini untuk berada di pihak yang menang, memilih Yesus sebagai kemenangan itu sendiri!
Karena di dalam Yesus kita sudah ditetapkan menjadi
lebih dari seorang pemenang