1 Yohanes
4: 17
Dalam hal
inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai
keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga
ada di dalam dunia ini.
Bacaan
Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu36[/kitab]; [kitab]Kisah8[/kitab];
[kitab]Kelua21-22[/kitab]
Semua manusia, kita semua memimpikan
hidup yang bahagia selamanya. Kita tak lelah menunggu pangeran berkuda putih
atau berkhayal soal cinta yang sempurna. Kapan kamu berpikir soal cinta yang
sempurna? Siapa menurutmu yang mendapatkan cinta yang sempurna itu? Banyak dari
kita yang pasti bilang Cindrella dan Pangeran Tampan.buatku sendiri, cinta yang
sempurna itu dialami Adam dan Hawa.
Tapi mungkin kita berkomentar,
“Tapi kan Adam dan Hawa, pasangan yang sudah melakukan kesalahan paling fatal sepanjang
sejarah, adalah pasangan pertama yang diciptakan satu sama lain oleh Tuhan?”
Ya. Tuhan menciptakan Hawa untuk Adam dan hubungan itu adalah hasil karya Allah
sendiri. Mereka memang diciptakan untuk hidup bersama.
Di dunia nyata yang kita
jalani hari ini, hampir tak ada satu orang pun yang mendapatkan pasangan benar-benar
seperti dalam kisah Cinderella. Nggak ada pangeran berkuda putih yang ucuk-ucuk
datang dan menyelamatkan seorang perempuan yang dijahati oleh seorang wanita sihir.
Tapi sama seperti hubunganku dengan suamiku. Aku suka membuat kue lemon dan dia
suka meringkik lucu waktu sedang memberikan dukungan kepada anak-anak kami di
sekitar halaman depan rumah. Kami juga pernah bertengkar. Kami jarang menikmati
waktu romantis bersama, seperti berdansa di malam Jumat atau bangun pagi dan
menikmati sarapan di tempat tidur. Dia suka mendengkur dan aku suka merengek. Dia
suka menonton bola dan aku suka reality show.
Hubungan kami jauh dari
sempurna. Tapi kami memilih untuk saling mencintai dengan sempurna. Tuhan menghendaki
pernikahan kami dengan cara-Nya yang sempurna karena hanya Dia yang bisa melakukannya.
Tuhan mengingatkan kita
dalam 1 Yohanes 4: 12, bahwa kalau kita saling mengasihi, maka Dia akan tetap
di dalam kita dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. Jadi, walaupun Adam dan
Hawa adalah lambang ketidaksempurnaan, tapi ketidaksempurnaan itu dibuat
sempurna dalam cinta yang mereka punya. Tak peduli seberapa cacatnya mereka,
pernikahan Adam dan Hawa tetap diciptakan dalam kasih Allah yang sempurna dan
Dia berdiam di tengah hubungan itu.
Jangan merasa stress dengan hidup
dogeng hidupmu. Kisah cintamu akan dirancang Tuhan. Dia menyempurnakannya. Dia
menulisnya. Dia bahkan menggambarnya dan menandatanginya dengan nama-Nya sendiri.
Dialah penulis dan penyelesainya (Ibrani 12: 2).
Kebahagiaan kekal tidak
selalu datang lewat gaun indah dan kuda putih. Sebagian besarnya dalam bentuk-bentuk
yang sederhana, celana pendek atau minivan. Selama cinta itu berasal dari
Tuhan, maka percayalah Allah sendiri yang akan menyempurnakannya.
Tak ada
cinta yang sempurna, tapi karena di dalam ketidaksempurnaan itulah Allah ada dan
menyempurnakannya