"Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang." Amsal 17:22
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 20; Matius 20; 2 Tawarikh 23-24
Banyak sekali
anjuran, rekomendasi hingga peribahasa yang menyuruh setiap orang yang ingin
panjang umur dan sehat, untuk tertawa. Bahkan sebuah tim dokter di Amerika
Serikat mengadakan penelitian terhadap fungsi dari tertawa bagi kehidupan
manusia. Hasilnya, mereka mengatakan bahwa tertawa itu sehat, bahkan dapat membuat setiap orang panjang umur. Mengapa?
Menurut
penelitian itu, saat kita tertawa, tekanan darah menjadi turun, membuat syaraf-syaraf
rileks dan tidak tegang, hasilnya peredaran darah lancar, kita menjadi riang.
Belum lagi jika tertawa itu merupakan hasil dari rasa syukur dan iman yang kuat kepada Tuhan. Itulah yang sering disebut dengan sukacita yang berkelimpahan.
Untuk penelitian
ini, Alkitab sudah lebih dahulu mengatakan bahwa "Hati yang gembira adalah
obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang." Apakah
itu semangat yang patah? Itu tak lain adalah semangat yang sudah padam, tak ada lagi gairah dalam hidup, wajah selalu bermuram durja dan sulit untuk tertawa.
Nah, untuk
setiap umat percaya, pastinya tidak akan mahal untuk tertawa, sebab mereka tahu
bahwa hidup mereka dalam pengawasan dan pemeliharaan Tuhan yang penuh kasih. Bahkan,
bermuram durja dan selalu pesimistis di sepanjang hari tak ada faedahnya
seperti tertulis: "Hari orang berkesusahan buruk semuanya, tetapi orang yang gembira hatinya selalu berpesta." (Amsal 15:15).
Untuk anda yang
sulit tertawa karena beban berat dan berbagai macam kecemasan yang merajai hati
kita, sadarilah bahwa beban itu seharusnya tidak kita tanggung dan pikul
sendiri. Tuhan Yesus bahkan sudah memberikan jawabannya, Marilah kepadaKu,
semua yang lebih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan
kepadamu." (Matius 11:28).
Sahabat, Tuhan
mengetahui segala keperluan kita dan Dia akan memelihara kita dengan cukup,
asal kita mendahulukan KerajaanNya dan kebenaranNya. Kalau fokus kita hanya pada masalah yang ada,
hati kita jadi tawar dan sulit untuk tertawa.