Bisikan Tuhan Saat Dia Memberikan Tuntunan
Kalangan Sendiri

Bisikan Tuhan Saat Dia Memberikan Tuntunan

Puji Astuti Official Writer
      5148

Yesaya 51:4

Perhatikanlah suara-Ku, hai bangsa-bangsa, dan pasanglah telinga kepada-Ku, hai suku-suku bangsa! Sebab pengajaran akan keluar dari pada-Ku dan hukum-Ku sebagai terang untuk bangsa-bangsa.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 44; Kisah Para Rasul 16; Keluaran 37-38

Waktu keberangkatan kami sudah dekat dan Ziggy, anjing Rottweiler kami yang sudah tua mulai kehilangan kekuatannya dan sudah sulit bergerak. Dokter hewan memberi kami semangat untuk "memberi sedikit waktu" karena dia percaya anjing kami bisa pulih dan hidup sedikit lebih lama. 

Ketika keluarga kami bertumbuh dewasa, itu artinya juga semakin menjauh. Semuanya sibuk dengan jadwalnya masing-masing. Jadi ini adalah acara yang sangat jarang dan liburan keluarga ini sudah direncanakan sebelumnya, dengan semua mainan motor kami, dimana hampir seluruh anggota keluarga hadir. Suami saya, anak-anak, orangtua, mertua, dan beberapa orang teman yang sudah menantikan untuk menikmati waktu menyenangkan bersama. Beberapa hari sebelum liburan itu, Tuhan berbisik di telinga saya untuk tinggal di rumah. 

Bagaimana bisa saya harus tinggal di rumah menjaga anjing yang berkebutuhan khusus dan kemungkinan mengalami komplikasi? Apakah ada yang cukup peduli atau perhatian kepada rasa sakit yang dialaminya dan juga kebutuhan mendasarnya? Jadi dengan enggan saya mengumumkan keputusan saya untuk tinggal di rumah. Suami saya merasa tidak enak, tetapi liburan itu tidak bisa berjalan kalau dia tinggal di rumah bersama saya karena dia bertugas mengemudikan kendaraan yang besar dan juga membawa mainan terbesar. Saya mendorongnya untuk tetap pergi ke liburan yang sudah direncanakan itu. Saya tahu Tuhan juga mencintai binatang karena mereka adalah salah satu ciptaannya yang penting dan hadiah bagi anak-anak-Nya. Yohanes 1:3 berkata;

"Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan."

Malam pertama sangat berat karena anjing saya sangat sakit dan tidak bisa berdiri jika tidak saya bantu. Saya tidak mendapat banyak waktu tidur dan berdoa dengan sangat agar dia membaik. Tetapi Tuhan merespon dengan belaskasihan, bukan kesembuhan. Esok harinya keadaannya dengan cepat menurun, dan sore harinya dia tidak bisa bangun, berdiri atau bahkan berjalan tanpa bantuan. Mengangkat anjing seberat 45 kilogram dari lantai, kemudian membawanya keluar tidak sesulit yang dibayangkan. Saya mendapat telephone dari teman-teman yang baik setiap dua jam sepanjangan malam yang ingin datang membantu membawanya keluar untuk buang air. Anjing itu sangat sakit dan lelah. Saya tahu bahwa itu malam terakhirnya dan penderitaannya akan segera berakhir. 

Di pagi harinya saya berbaring di lantai bersamanya, melihat kematanya sementara dokter hewan menyiapkan obat untuk mengakhiri penderitaannya. Saya mengusap wajahnya dan berbicara kepadanya tentang semua hal yang ia sukai, "Kamu akan mendapatkan makanan, pergi jalan-jalan, pergi naik kendaraan dan berenang." Dia melihat ke wajah saya dan merespon dengan wajah yang familiar bagi saya hingga akhirnya ia tidak bernyawa lagi. 

Saya sangat sedih dan tidak membenci situasi itu... tetapi saya tidak akan menukarnya dengan satu bulan liburan dengan keluarga. Saya menghiburnya, mengasihinya, dan bersama dengan dia hingga waktu-waktu terakhirnya. Tuhan membuat saya ada untuk "waktu-waktu seperti itu." Anggota keluarga saya yang lain, terutama suami saya, terlindungi dari melihat penderitaan Ziggy dan saya diberkati karena berada disana dan membuat keputusan yang penting dan bersamanya sampai kehidupannya berakhir.

Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu. ~ Mazmur 32:8

Terkadang Tuhan berbisik kepada kita. Dia ingin menuntun kita untuk menjadi saluran kasih-Nya untuk orang-orang di sekitar kita, atau bahkan untuk mahluk hidup lainnya yang Tuhan sudah ciptakan dan percayakan pada kita. Namun untuk itu kita harus peka, dan kadang harus berani untuk membayar harga, yaitu berjalan dalam ketaatan. Apakah kamu mendengar bisikan dari Tuhan hari ini?

Ikuti Kami