Ragu Memberitakan Kabar Baik
Kalangan Sendiri

Ragu Memberitakan Kabar Baik

Budhi Marpaung Official Writer
      6921

Markus 16:15

“Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”

Bacaan Alkitab Setahun:[kitab]mazmu89[/kitab]; [kitab]lukas10[/kitab]; [kitab]iiraj22-23[/kitab]

Ini adalah kisah dari Linda Michaels. Saya duduk di seberang meja dengan seorang pria yang saya tahu dengan dialah saya akan menghabiskan waktu hidup saya. Kami saling mencintai. Tapi seperti kata pepatah, "Kadang-kadang cinta saja tidak cukup."

Dalam hal ini, masalahnya adalah bahwa pria yang luar biasa, baik dan peduli ini tidak membagikan seputar iman Kristen saya.

"Linda," ujarnya, "Apa yang saya lihat di gereja-gereja adalah hanya sekelompok orang yang mencoba untuk menjadi sempurna, meskipun mereka tahu bahwa mereka tidak bisa."

Saat kesenjangan spiritual diantara kami menjadi semakin jelas, saya menemukan diri saya sedang berjuang keras untuk menemukan kata-kata yang entah bagaimana bisa membawa dia melintasi perbedaan ini. Masalahnya adalah, saya sering menemukan diri saya setuju dengan Ken, daripada tidak setuju. Dia memiliki kemampuan luar biasa untuk membuka hal-hal yang membuat saya frustrasi tentang agama Kristen.

Saya telah menghadiri banyak jemaat yang tampak persis seperti yang dijelaskan olehnya. Saya tidak pernah merasa nyaman di gereja-gereja tersebut, mungkin karena saya tidak pernah merasa mudah untuk menyembunyikan banyaknya kesalahan dan kegagalan saya. Untungnya, saya telah menemukan sebuah keluarga gereja yang merangkul saya.

Namun, saya mengerti apa yang ia katakan. Kata-katanya membuat saya patah hati, bukan hanya karena hubungan kami menjadi rusak, tetapi karena kesannya tentang arti percaya kepada Yesus sangat jauh dari kebenaran.

Saya sering berpikir tentang kata-kata yang tercantum di Patung Liberty akan menjadi prasasti yang sempurna di atas pintu gereja. "Berikan kelemahanmu, kekuranganmu, orang-orangmu rindu untuk bernapas bebas."

Kabar Baik dari Injil adalah kita ini adalah makhluk sangat rusak dan penuh dengan kekeliruan, namun Juruselamat menyambut kita dengan tangan terentang dan menerima kita apa adanya.

Jika itu Kabar Baik, bagaimana mungkin Ken dan banyak orang lain seperti dia mendapatkan pesan yang sangat berbeda?

Saya teringat kata-kata Paulus kepada jemaat di Galatia. “Hanya ini yang hendak kuketahui dari pada kamu: Adakah kamu telah menerima Roh karena melakukan hukum Taurat atau karena percaya kepada pemberitaan Injil? Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging? Jadi bagaimana sekarang, apakah Ia yang menganugerahkan Roh kepada kamu dengan berlimpah-limpah dan yang melakukan mujizat di antara kamu, berbuat demikian karena kamu melakukan hukum Taurat atau karena kamu percaya kepada pemberitaan Injil?”

Ketika kita menyerahkan hidup kita kepada Kristus, Dia membuat kita jadi orang lebih baik. Tapi seperti yang pendeta saya suka katakan, "Dia membuat kita lebih baik daripada kita yang dulu, bahkan lebih baik dari orang lain."

Baru-baru ini, saya kehilangan pandangan akan kebenaran yang menarik.

Ketika rekan kerja saya mengundurkan diri dari pekerjaannya dan meninggalkan kota, dia meninggalkan saya dengan seekor anjing kecil. Dia adalah "anak magnet". Jadi, saya punya banyak kesempatan untuk berbagi Yesus dengan tetangga saya akhir-akhir ini. Namun, saya menemukan diri saya seperti saya tidak bisa melakukan itu karena banyaknya ketidaksempurnaan yang ada dalam hidup saya. Saya tidaklah cukup sempurna.

Saat saya sedang berjuang dengan hal ini, pendeta saya berkhotbah sebuah firman yang indah. "Ini Setan," ungkapnya, "bukan Tuhan yang menempatkan kita berjalan di atas tali, membuat kita merasa seperti harus menjadi sempurna ketika kita membagikan Injil." saya bisa merasakan bahu saya menjadi rileks. Ini bukan tentang meyakinkan tetangga saya betapa luar biasanya saya karena saya seorang Kristen, ini justru tentang membantu mereka memahami betapa luar biasanya Yesus - begitu luar biasa bahwa seseorang seperti saya diadopsi ke dalam keluarga-Nya.

Jadi, Tuhan tolong saya - bantu kami - untuk mengingat bahwa Kabar Baik bukanlah Yesus mati untuk membuat kita sempurna, tetapi bahwa Dia telah mati untuk membebaskan kita - dari dosa, rasa sakit, dan hidup yang tidak mengenal Tuhan yang mengasihi manusia yang tidak sempurna dengan sempurna. Linda Michaels

Jangan pernah ragu untuk memberitakan Kabar Baik kepada orang lain karena Tuhan juga tidak pernah sekali pun meragukan Anda.

Ikuti Kami