Takut akan Allah mendatangkan hidup, maka orang bermalam dengan
puas, tanpa ditimpa malapetaka.
Bacaan
Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu83[/kitab]; [kitab]Lukas4[/kitab]; [kitab]Yerem14-15[/kitab]
Tidur pulas
di malam hari bisa menjadi momen yang sangat langka kita alami. Saya belajar bahwa
gangguan tidur di malam hari bisa menjadi indikasi apakah kita takut kepada
Tuhan atau manusia. Seperti pengalaman saya, pada suatu malam ketika mengundang
seorang teman bernama Theo ke pelatihan misi kami di Youth With A Mission (YWAM)
di Hawaii. Theo adalah pemuda asal Mikronesia yang sudah melakukan penginjilan bersama di jalanan Kona.
Singkatnya,
saya ingin dia datang ke YWAM. Di malam saya menjemputnya, di luar dugaan dia membawa
satu temannya. Saya tidak habis pikir bahwa mereka berdua malah minum alkohol dan
tampak mulai mabuk. Saya mulai ketakutan, jika orang-orang akan mencium bau alkohol
dari kedua orang yang saya bawa ini dan itu akan sangat mempermalukan saya. Tak
lama di sana, saya langsung meninggalkan pelatihan dan merasa bersalah. Lalu mulai berpikir tindakan itu sama saja membiarkan diri saya dimanipulasi untuk menghindari kehendak Tuhan.
Pengalaman lain
juga saya alami. Mimpi buruk di suatu malam membuat saya terbangun dan saya mulai
dikuasa tekanan emosional. Lalu saya mulai berteriak, “Tuhan, apa yang terjadi?”
Saya ambil Alkitab dan membaca Amsal 19: 23 bunyinya, “Takut akan Allah
mendatangkan hidup, maka orang bermalam dengan puas, tanpa ditimpa malapetaka.” Saya sontak tersadar bahwa saya sudah tertipu.
Sikap tidak takut Tuhan membuka kesempatan si iblis memanipulasi hidup kita. Dia membuat
kita melihat dan mendengar hal-hal yang tidak benar. Di sisi lain, Tuhan kadang
kala mengambil posisi untuk tetap diam dan menunggu sampai kita menyadari kesalahan
dalam diri kita. Pengalaman saya di atas, mengajarkan bahwa takut akan Tuhan adalah kunci sukses mencegah ketakutan merasuki hati dan pikiran kita. – Ken Barnes
Takut akan Tuhan membuat kita terhindar dari manipulasi
si iblis