Tidak Menganggap Enteng Sumpah
Kalangan Sendiri

Tidak Menganggap Enteng Sumpah

Puji Astuti Official Writer
      8686
Show English Version

Mazmur 116:17-19
Aku akan mempersembahkan korban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama TUHAN,akan membayar nazarku kepada TUHAN di depan seluruh umat-Nya, di pelataran rumah TUHAN, di tengah-tengahmu, ya Yerusalem! Haleluya!

Bacaan Alkitab Setahun [kitab]Mazmu71[/kitab] ; [kitab]Ibran5[/kitab] ; [kitab]iiTaw33-34[/kitab]

Sebuah sumpah adalah sebuah janji yang serius dimana kita harus berkomitmen di hadapan Tuhan. Di dalam Alkitab, setiap orang yang bersumpah terikat pada sumpahnya tersebut hingga ia menggenapinya. Namun dinyatakan pula, bahwa sumpah adalah tindakan sukarela, namun setelah dibuat, orang tersebut memiliki kewajiban untuk mentaati sumpahnya itu karena dibuat di hadapan Tuhan. Kita mungkin saja bisa melupakan sumpah itu, namun tidak dengan Tuhan.

Dalam Mazmur 116 di atas, pemazmur mengucap syukur kepada Tuhan dengan menepati janjinya atau nazarnya di depan umat. Bagi orang Kristen, sangat tidak lazim bersumpah atau bernazar karena resikonya dianggap sangat besar. Namun bukan berarti tidak boleh, namun harus dipikirkan baik-baik terlebih dahulu sebelum membuat janji di hadapan Tuhan..

Ketika kita membuat janji di hadapan Tuhann, bersumpah atau bernazar, kita tidak boleh terlambat dalam membayar nazar itu. Tepati janji yang telah kita buat, itulah hukumnya. Ketika kita gagal membayar nazar kita, maka akan ada resiko yang harus kita bayar. Tidak menepati sumpah kita adalah sebuah dosa, sama seperti kita mengkhianati kepercayaan Tuhan.

Kadang kita bersumpah atau berjanji di hadapan Tuhan tanpa kita sadari atau bahkan menganggapnya enteng, namun tidak demikian dengan Tuhan, karena Dia adalah Allah perjanjian.

Ikuti Kami