Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 17; Matius 17; Kejadian 33-34
Seorang guru sekolah menengah di Los Angeles mempunyai cara yang unik ketika ia mengajar para siswanya. Cara itu ia terapkan untuk merangsang para siswanya agar dapat berpikir dengan tepat. Dari waktu ke waktu, ia selalu menulis pesan-pesan singkat di papan tulis yang sebenarnya sama sekali tidak ada kaitannya dengan pelajaran-pelajaran yang sedang diajarkannya pada saat itu.
Suatu pagi, para siswa melihat angka 25.550 tertera di papan tulis yang ada di kelas mereka. Melihat tulisan itu, seorang siswa lalu mengangkat tangannya dan bertanya mengapa gurunya menuliskan angka tersebut. Lalu ia menjelaskan bahwa 25.550 merupakan jumlah hari dalam kehidupan seseorang yang hidup hingga usia 70 tahun. Guru tersebut berusaha menekankan tentang singkatnya kehidupan dan nilai dari tiap-tiap hari.
Ketika saya masih remaja dan mencoba untuk memandang hari esok, rasanya waktu bergerak begitu lambat. Sulit untuk membayangkan apa yang sering dikatakan oleh orang-orang tua bahwa waktu berlalu begitu cepat sampai-sampai mereka dibuat terheran-heran kemana perginya waktu tersebut. Namun setelah saya semakin bertambah dewasa, ternyata tahun-tahun yang berjalan memang tampak begitu pendek dan cepat berlalu, terutama bila dikaitkan dengan kekekalan.
Mari kita semua mengingat apa yang dikatakan oleh Rasul Yakobus tentang kehidupan: "Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap" (Yakobus 4:14). Oleh sebab itu, kita harus menggunakan setiap kesempatan dalam hidup ini untuk menghormati Allah, melayani sesama dan memberitakan tentang Kristus. Mintalah agar Allah mengajar kita untuk menghitung hari (Mazmur 90:12) agar kita beroleh hati yang bijaksana!
Jangan habiskan waktu dengan sia-sia. Investasikanlah waktu dengan bijak.