Jangan Gagal Percaya Saat Kesulitan Melanda
Kalangan Sendiri

Jangan Gagal Percaya Saat Kesulitan Melanda

Naomi Irmadiana Contributor
      2642

Lukas 1: 24-25

Beberapa lama kemudian Elisabet, isterinya, mengandung dan selama lima bulan ia tidak menampakkan diri, katanya: "Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang Ia berkenan menghapuskan aibku di depan orang."

 

Bacaan setahun : Mazmur 21; 1 Korintus 12; Ayub 20-21

Natal adalah menjadi salah satu bukti janji penggenapan Tuhan. Lahirnya Yesus adalah jalan bagi manusia untuk mendapatkan kembali hidup kekal. Oleh karena itu, marilah kita merayakan sukacita kedatangan Tuhan dengan bersungguh-sungguh sebagai ucapan syukur. Kita yang dipilih menjadi anak Allah, merupakan anugerah dan mukjizat terbesar yang kita rasakan. Namun ternyata, bukan hanya kita yang merasakannya juga.

Elisabet, saudara dari Maria Ibu Yesus, adalah wanita yang sering mengalami perundungan dan penghakiman dari sekitarnya. Tentu saja bukan hal yang mudah untuk hidup menjadi wanita mandul di zaman Tuhan Yesus. Mandul dianggap sebagai hukuman atas dosa yang sudah diperbuat. Tetapi Elisabet terus percaya kepada Allah yang mampu memberikannya mukjizat. Dan benar saja, Elisabet mendapat mukjizat dengan lahirnya Yohanes Pembaptis sang pembuka jalan bagi Yesus.

Tetapi disamping itu ada Zakharia, suami Elisabet yang seharusnya turut bersukacita dalam mukjizat besar ini, tetapi dia malah tertawa. Dan karena perbuatannya ini dia dihukum untuk tidak bisa berbicara selama sembilan bulan. Sikap tertawa dari Zakharia menandakan bahwa dirinya tidak percaya dan ragu akan mukjizat itu. Dia gagal percaya kepada Firman Allah yang sudah datang kepadanya.

Apakah saat ini kita juga seperti Zakharia, yang ragu dan kurang percaya akan Firman Allah? Apakah kita masih ragu bahwa Allah sanggup mengatur segala sesuatu yang terjadi kepada kita, untuk mendatangkan kebaikan? Ataukah ragu bahwa Yesus satu-satu jalan keselamatan?

Mari kita memiliki sikap hati seperti Elisabet yang tetap percaya kepada Allah dengan segenap hatinya, walaupun banyak hal tidak mengenakkan terjadi dalam hidupnya. Bahkan ia tetap percaya dan bersyukur ketika mukjizat itu datang sesuai dengan rencana Allah dalam hidupnya.

 

 

Ikuti Kami