Iman adalah Awal Mukjizat
Kalangan Sendiri

Iman adalah Awal Mukjizat

Riris Neil Yulinar Pakpahan Contributor
      2267

1 Samuel 1:20

Maka setahun kemudian mengandunglah Hana dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ia menamai anak itu Samuel, sebab katanya: "Aku telah memintanya dari pada TUHAN."

 

Bacaan setahun : Mazmur 15; Wahyu 21; Ayub 6-7

Kisah tentang Hana, ibu dari Samuel menjadi kisah inspiratif bagi banyak orang. Iman yang tetap teguh dipertahankannya, sekalipun keadaan sekitar menekan kehidupannya dengan cukup berat.

Sebagai istri pertama dari Elkana yang tak kunjung memiliki keturunan, tidak membuatnya menjadi gentar dan menyalahkan Allah. Bahkan disaat Penina, madunya berhasil memiliki keturunan, Hana tetap berdiri teguh dengan imannya. Dari tahun ke tahun, bersama Elkana suaminya ia pergi ke Silo. Tanpa merasa lelah dengan penantian yang panjang, Hana terus membawa semua kesedihannya pada Tuhan.

Membawa hati yang hancur dihadapan Allah, merendahkan diri dalam segala ketidakmampuan pun akhirnya membuahkan hasil. Allah mendengar keluhannya, dan membuka kandungan Hana. Namun ada tindakan iman kedua yang ia lakukan. Disaat kerinduannya untuk memiliki anak, Hana tetap mengingat janjinya pada Tuhan untuk menyerahkan Samuel sebagai pelayan Tuhan.

Tetapi Hana tidak ikut pergi, sebab katanya kepada suaminya - “Nanti apabila anak itu cerai susu, aku akan mengantarkan dia, maka ia akan menghadap ke hadirat Tuhan dan tinggal di sana seumur hidupnya.” (1 Samuel 1:22)

Seringkali kita tidak sabar saat harus melewati masa sulit. Banyak cara dunia yang kita coba lakukan agar bisa segera lepas dari masalah yang memang seharusnya kita hadapi. Kita lebih memilih menyelesaikan masalah dengan cara dan pikiran kita sendiri.

Jika kita percaya Allah yang kita sembah adalah Allah yang hidup, mari belajar memercayai-Nya secara total. Pahami dengan baik bahwa waktu Tuhan pasti yang terbaik. Segala masalah yang kita hadapi, adalah cara Allah untuk mendewasakan iman kita. Dan lebih dari itu Allah mau kita bergantung sepenuhnya hanya pada Dia. Dan di dalam setiap masalah yang kita hadapi Allah akan tetap ada dan ikut menyelesaikan semua masalah kita.

Poin terpenting adalah bahwa Allah memiliki rencana besar atas hidup kita. Masalah yang kita alami saat ini bukanlah persoalan sulit. Allah sanggup menyelesaikan dengan cara-Nya dan tentunya dengan maksud dan tujuan mulia.

 

“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. (Roma 8:28)

Ikuti Kami