Yohanes
6:27, 35
“Bekerjalah,
bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang
bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia
kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya. Maka
kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa.”
Bacaan
Alkitab setahun: Amsal 3; Yohanes 13; 1 Tawarikh 18-19
Saya tumbuh dengan kelainan yang disebut hipoglikemia. Pada dasarnya,
itu adalah masalah asupan panckreas dan gula dan efek samping yang saya alami
adalah mual dan menjadi lebih lemah. Karena ini bersifat permanen, sehingga
saya pun belajar untuk hidup dengannya.
Namun kamu dapat membayangkan, kegeembiraan saya saat berusia 21 tahun, hanya
beberapa bulan setelah saya memberikan hati saya pada Yesus, dalam sebuah doa,
Tuhan sepenuhnya menyembuhkanku dari hipoglikemia.
Itu adalah perubahan yang sangat nyata. Saya tidak lagi merasa mual
sepanjang waktu dan makanan membuatku kuat, bukan lemah.
Selama bertahun-tahun, saya telah memperhatikan dua hal: pertama, saya
masih tidak memiliki gigi yang manis. Entah bagaimana semua masalah dengan gula,
sebagai orang yang masih muda, ini membentuk indera pengecap saya. Tapi kamu
bisa memberiku keripik dan salsa sepanjang hari dan saya senang berkemah!
Hal kedua yang kusadari adalah, meskipun disembuhkan dengan cara yang
ajaib, saya masih harus memperhatikan asupan makan saya. Saya bisa memasukkan
gula ke kopi setiap pagi tanpa masalah, tetapi jika saya mengonsumsi terlalu
banyak gula daripada biasanya, saya merasa tidak enak.
Apa yang kita konsumsi itu penting.
Yesus mengetahui hal ini dan dalam upaya untuk membantu orang mengerti,
Dia membuat beberapa komentar yang menggaruk kepala di Yohanes, pasal enam.
Sebelumnya pada hari itu, Yesus telah melakukan mukjizat memberi makan
lebih dari lima ribu orang. Keesokan harinya, orang-orang mengikuti-Nya,
mencari lebih banyak, kemudian Dia menjawab:
“Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda,
melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.” (Yoh. 6:26)
Dengan kata lain, mereka lapar lagi. Tetapi lapar dalam hal yang salah.
Yesus kemudian menjelaskan:
“Bekerjalah, bukan untuk makanan
yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada
hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang
disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya. Maka kata mereka kepada-Nya:
"Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa.” (Yoh. 6: 27, 35)
Memperhatikan asupan makanan yang saya makan meskipun saya telah
disembuhkan dengn mujizat, adalah hal yang bijaksana. Kita juga harus melihat
keselamatan kita dengan cara yang sama.
Mereka menaruh kepercayaan pada Yesus untuk keselamatan mengalami
mukjizat yang nyata. E.W. Kenyon pernah berkata:
"Mukjizat terbesar adalah
ketika anak iblis menjadi anak Allah."
Tetapi, jika seseorang telah diselamatkan dan kemudian dia tidak
mengelola apa yang mereka konsumsi secara spiritual, hasilnya akan menjadi kehidupan
yang lemah dan tidak puas.
Inilah sebabnya Yesus berkata, “Akulah roti hidup ...” Ketika kita
setiap hari mengambil bagian dalam hidup-Nya (Firman-Nya, kasih-Nya,
kehadiran-Nya, disiplin-Nya), kita tidak akan pernah kelaparan atau kehausan
seperti dunia.
Saya bisa pergi ke restoran bersama keluarga saya untuk makan bersama
dan ketika hidangan penutup datang, saya kapan saya hanya bisa makan sedikit
atau bahkan tidak bisa sama sekali.
Saya tahu cara pembawaan tubuh saya. Dengan cara yang sama, ketika kita
berada di dunia, kita perlu tahu bagaimana membawa diri kita sendiri, apa yang
boleh dan apa yang tidak.
Paulus berkata,
“Tetapi aku melatih tubuhku
dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang
lain, jangan aku sendiri ditolak.” (1 Korintus 9:27)
Paulus tahu Yesus adalah roti kehidupan kita sehari-hari. Kita bisa
memiliki dia sebanyak yang kita suka! Tapi jika kita mengabaikan asupan harian
kita, kita mungkin menemukan diri kita kekurangan gizi, dan itu akan menjadi
contoh buruk bagi orang lain.
Saya harap kamu akan mulai memperhatikan apa yang kamu konsumsi (secara
spiritual). Saya berjanji, ketika kamu memilih Yesus, kamu akan puas.