Kerumunan Orang Yang Mendua Hatinya
Kalangan Sendiri

Kerumunan Orang Yang Mendua Hatinya

Puji Astuti Official Writer
      6654

Yakobus 1:8

Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.

Bacaan Alkitab Setahun Mazmur 104; Lukas 16; Yosua 19-20

“Dia datang,” teriak mereka sambil melambaikan dahan palem mereka. “Itu adalah Yesus! Lihat Dia!"

"Tapi kenapa dia mengendarai keledai dan bukan kuda putih yang indah atau sebuah kereta?” Beberapa mungkin bertanya. "Yah sudahlah, mari kita berteriak Hosanna, Hosanna di tempat maha tinggi!’ Orang-orang ini berteriak, menari, melemparkan dahan palem mereka, dan membungkuk di hadapan-Nya. Sebuah pemandangan yang luar biasa. Mereka memuja Yesus.

Hari yang luar biasa! Sebuah perayaan! Orang-orang  berpesta yang akan berlangsung selama seminggu. Hari itu Yesus masuk ke kota Yerusalem. Dia, para pengikut-Nya, dan murid-murid-Nya yang sebelumnya berhenti di Bukit Zaitun,dari sana Ia menyuruh dua orang murid-Nya untuk mengambil keledai. Mereka mengatakan kepada pemiliknya bahwa Tuhan membutuhkannya. Mereka menempatkan jubah di atas keledai sehingga Yesus bisa duduk dengan nyaman, dan begitulah cara Ia tiba melewati jalan-jalan di mana orang banyak berkumpul untuk perayaan itu (Lihat Lukas 19: 28-38).

Ternyata banyak orang tahu betapa hebatnya Dia. Mereka melemparkan jubah mereka di tanah! Mereka punya alasan untuk menjadi bersemangat; Dia akan menjadi Raja mereka. Setidaknya ini adalah apa yang mereka pikir akan terjadi.

Beberapa hari kemudian, setelah kedatangan Yesus, Dia dituduh melakukan pengkhianatan (ditangkap oleh tentara Romawi di tengah malam) karena imam-imam mengatakan bahwa Ia memberontak terhadap pemerintah (lihat Yohanes 18). Orang-orang yang sama yang bersorak, bertepuk tangan, membungkuk dan meneriakkan pujian kepada-Nya, tiba-tiba mereka berubah pikiran  tentang Dia. Apakah mereka lupa Dia baik, lembut, penuh kasih, penuh belas kasihan dan kebenaran? Apakah mereka mengabaikan ajaran-ajaran-Nya dan melupakan keajaiban yang telah mereka telah lihat dengan mata kepala sendiri? Ya, mereka pikir mereka telah dikhianati dan bahwa sekarang mereka tidak akan menjadikan Dia sebagai Raja yang akan berperang dan untuk membawa rampasan kekayaan untuk mereka. Dia adalah Raja mereka, tetapi mereka hanya berpikir dia adalah seorang Raja duniawi dan akan tetap bersama mereka.

Apa  bagusnya Dia bagi  mereka sekarang?

Dalam beberapa hari, orang-orang yang sama yang berteriak Hosanna (yang berarti ‘penyelamat kita sekarang’), akan menjadi orang-orang yang berteriak, “Salibkan Dia! Salibkan Dia!”(lihat Yohanes 19: 6). Bagaimana bisa mereka tidak mengerti bahwa mula-mula Ia adalah Hamba; Hamba yang menderita? Dia tidak akan, tidak akan pernah, menjadi solusi cepat untuk umat manusia. Dia adalah Raja segala raja dan Tuhan segala Tuhan, Siapa yang datang untuk memenuhi seruan mereka penyelamatan mereka.

Mereka berpaling dari-Nya saat Dia membutuhkan mereka untuk memberikan dukungan kepada-Nya. Betapa tragisnya itu bagi mereka. Kerumunan itu berubah menjadi pengecam Raja segala raja dan Tuhan segala Tuhan - Dia yang menawarkan mereka keselamatan, hidup yang kekal bersama-Nya selamanya.

Mungkin kita tidak jauh berbeda dari orang-orang itu. Ketika semua berjalan baik dan berkat mengisi hidup kita, kita berteriak dan menyanyikan pujian bagi-Nya. Kemudian ketika kita tidak bisa merasakan-Nya  hadir dengan kita, kita mulai menuduh Dia tidak peduli atau bahkan berpaling dari-Nya.

Mari kita tidak pernah berubah-ubah ketika datang kepada Yesus! Orang  berubah-ubah tidak menentu, khususnya yang berkaitan dengan kasih sayang mereka. Mari jaga agar cinta dan pengabdian kita kepada-Nya tidak tergoyahkan.

Copyright Cathy Irvin. Digunakan dengan izin.

Ikuti Kami